Bank Pertanian Ini Bikin Tabungan iPad
A
A
A
JAKARTA - Bank Pertanian yang berdiri di Batusangkar, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) berusaha membuat masyarakat setempat melek teknologi, salah satunya produk tabungan iPad.
"Masyarakat kita terapkan membuat tabungan iPad. Sehari mereka menabung minimal Rp2.000. Yang menabung anak-anak mereka (anak-anak petani)," katanya di Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Hal tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kebutuhan anak-anak. Apalagi, lokasinya yang jauh dari perkotaan menghambat daerah ini tersentuh teknologi canggih.
"Supaya nanti mereka kalau sudah beli iPad dan harus ke kota, itu mereka tidak kaget pegang teknologi macam itu," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk anak-anak yang menabung juga akan difasilitasi buku tabungan seperti nasabah lain bank pada umumnya.
Sementara, terkait dengan data pribadi masing-masing anak, pihaknya melakukan survei ke beberapa sekolah dan meminta data.
"Orang tuanya siapa, dengan begitu kita tahu data-data mereka. Enggak perlu KTP karena yang nabung buat iPad ini juga anak-anak," tutur Mazril
Untuk rencana ke depan, selain mengadakan tabungan iPad, pihaknya juga akan membuat rencana soal pesawat terbang.
Hal tersebut setelah melihat Bank Pertanian memiliki dana sebesar Rp250 miliar. Namun, masih banyak hal yang menjadi prioritas bagi pengembangan masyarakat setempat.
"Karena kita orang desa, kita mikir, daripada pesawat buat nyiram-nyiram tanaman dari langit, mendingan kita beli buat mengangkut sayuran ke Singapura yang cuma 45 menit dari kota kita," jelasnya.
Menurutnya, itu bukan sesuatu yang mustahil untuk orang desa. Karena semuanya berawal dari mimpi. Dan tak disangka respon masyarakat bagus.
"Awalnya mereka enggak ngerti, ngapain beli pesawat. Naik saja enggak pernah. Kemudian setelah tahu kegunaannya, baru lah mereka setuju. Meskipun kita orang kampung, hanya petani, tapi mesti maju," tandas pria minang ini.
"Masyarakat kita terapkan membuat tabungan iPad. Sehari mereka menabung minimal Rp2.000. Yang menabung anak-anak mereka (anak-anak petani)," katanya di Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Hal tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan kebutuhan anak-anak. Apalagi, lokasinya yang jauh dari perkotaan menghambat daerah ini tersentuh teknologi canggih.
"Supaya nanti mereka kalau sudah beli iPad dan harus ke kota, itu mereka tidak kaget pegang teknologi macam itu," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk anak-anak yang menabung juga akan difasilitasi buku tabungan seperti nasabah lain bank pada umumnya.
Sementara, terkait dengan data pribadi masing-masing anak, pihaknya melakukan survei ke beberapa sekolah dan meminta data.
"Orang tuanya siapa, dengan begitu kita tahu data-data mereka. Enggak perlu KTP karena yang nabung buat iPad ini juga anak-anak," tutur Mazril
Untuk rencana ke depan, selain mengadakan tabungan iPad, pihaknya juga akan membuat rencana soal pesawat terbang.
Hal tersebut setelah melihat Bank Pertanian memiliki dana sebesar Rp250 miliar. Namun, masih banyak hal yang menjadi prioritas bagi pengembangan masyarakat setempat.
"Karena kita orang desa, kita mikir, daripada pesawat buat nyiram-nyiram tanaman dari langit, mendingan kita beli buat mengangkut sayuran ke Singapura yang cuma 45 menit dari kota kita," jelasnya.
Menurutnya, itu bukan sesuatu yang mustahil untuk orang desa. Karena semuanya berawal dari mimpi. Dan tak disangka respon masyarakat bagus.
"Awalnya mereka enggak ngerti, ngapain beli pesawat. Naik saja enggak pernah. Kemudian setelah tahu kegunaannya, baru lah mereka setuju. Meskipun kita orang kampung, hanya petani, tapi mesti maju," tandas pria minang ini.
(izz)