Kadin: Nelayan Resah Solar Subsidi Dibatasi
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, para nelayan resah atas pembatasan BBM bersubsidi jenis solar.
Karena itu, pihaknya akan mengawal kebijakan distribusi BBM, khususnya solar bersubsidi yang harus bisa dipastikan keberpihakannya kepada nelayan.
"Kekhawatirannya ketika stok solar bersubsidi yang biasa digunakan habis, bisa menghambat jadwal pelayaran dan mengurangi penghasilan nelayan," ujarnya dalam focus group discussion (FGD) di Menara Kadin, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Pihaknya mencatat, sempat ada pengurangan solar bersubsidi hingga 20% dari kuota normal. Hal ini menyebabkan total distribusi hingga akhir tahun hanya mencapai sekitar 720 ribu kiloliter (kl) dari asumsi sebelumnya sekitar 900 ribu kl.
Yugi mengtakan, aturan yang dikeluarkan Badan Pengaturan Hilir minyak dan gas bumi (BPH Migas), solar bersubsidi seharusnya diprioritaskan untuk kapal dengan bobot mati di bawah 30 gros ton (GT).
"Sehingga ada pembatasan subsidi bagi kapal-kapal dengan bobot mati di atas 30 GT," pungkas dia.
(Baca: Kadin Kritik Pertamina soal Pasokan BBM Nelayan)
Karena itu, pihaknya akan mengawal kebijakan distribusi BBM, khususnya solar bersubsidi yang harus bisa dipastikan keberpihakannya kepada nelayan.
"Kekhawatirannya ketika stok solar bersubsidi yang biasa digunakan habis, bisa menghambat jadwal pelayaran dan mengurangi penghasilan nelayan," ujarnya dalam focus group discussion (FGD) di Menara Kadin, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Pihaknya mencatat, sempat ada pengurangan solar bersubsidi hingga 20% dari kuota normal. Hal ini menyebabkan total distribusi hingga akhir tahun hanya mencapai sekitar 720 ribu kiloliter (kl) dari asumsi sebelumnya sekitar 900 ribu kl.
Yugi mengtakan, aturan yang dikeluarkan Badan Pengaturan Hilir minyak dan gas bumi (BPH Migas), solar bersubsidi seharusnya diprioritaskan untuk kapal dengan bobot mati di bawah 30 gros ton (GT).
"Sehingga ada pembatasan subsidi bagi kapal-kapal dengan bobot mati di atas 30 GT," pungkas dia.
(Baca: Kadin Kritik Pertamina soal Pasokan BBM Nelayan)
(izz)