BI Dukung OJK Redam Perang Suku Bunga Perbankan
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau kepada perbankan untuk m enghentikan perang suku bunganya yang menyebabkan suku bunga depositonya bisa mencapai 11% dalam satu bulan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengaku mendukung rencana OJK untuk memberikan imbauan kepada para bankir tersebut.
"Saya kira bagus ya supaya antara bank-bank besar persaingannya tetap sehat kemudian bunga juga tidak terlalu tinggi," ungkap dia di Kempinski Hotel, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Menurutnya, hal ini pernah terjadi sebelumnya dengan melibatkan 14 bank besar. "Dulu juga sudah pernah, dulu ada 14 bank besar, karena mereka itu kan market leader, kalau bank besar ini berkomit untuk turunkan suku bunga, yang lainnya follower jadi ikut juga," tambah dia.
Pihaknya, sambung Tirta, menyambut baik jika memang para bank-bank besar tersebut setuju untuk menurunkan suku bunga depositnya. Agar persaingan antar bank akan tetap sehat.
"Saya menyambut baik supaya bank-bank bersaing tetep sehat, dan deposan juga tidak perlu memilih sana sini," tukasnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengaku mendukung rencana OJK untuk memberikan imbauan kepada para bankir tersebut.
"Saya kira bagus ya supaya antara bank-bank besar persaingannya tetap sehat kemudian bunga juga tidak terlalu tinggi," ungkap dia di Kempinski Hotel, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Menurutnya, hal ini pernah terjadi sebelumnya dengan melibatkan 14 bank besar. "Dulu juga sudah pernah, dulu ada 14 bank besar, karena mereka itu kan market leader, kalau bank besar ini berkomit untuk turunkan suku bunga, yang lainnya follower jadi ikut juga," tambah dia.
Pihaknya, sambung Tirta, menyambut baik jika memang para bank-bank besar tersebut setuju untuk menurunkan suku bunga depositnya. Agar persaingan antar bank akan tetap sehat.
"Saya menyambut baik supaya bank-bank bersaing tetep sehat, dan deposan juga tidak perlu memilih sana sini," tukasnya.
(gpr)