Rupiah Dibuka Keok ke Rp12.120/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini dibuka keok seiring berlanjutnya koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.120 per USD. Posisi ini anjlok 113 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp12.007 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini dibuka pada level Rp12.091 per USD. Posisi tersebut terdepresiasi 43 poin dibanding posisi penutupan Jumat (26/9/2014) di level Rp12.048 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp12.028 per USD. Posisi ini terapresiasi 23 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp12.051 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini dibuka pada level Rp12.025 per USD. Posisi tersebut juga menguat 23 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp12.048 per USD.
Analis Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, laju nilai tukar rupiah berbalik melemah, bahkan kembali menyentuh level Rp12.000-an seiring kembali maraknya sentiment negatif.
Berita dalam negeri terkait rilis ADB yang memangkas pertumbuhan Indonesia tahun ini dari 5,7% menjadi 5,3% dan respon negatif berlebihan pelaku pasar terhadap hasil sidang paripurna DPR.
Di sisi lain, dia menambahkan, sentimen negatif juga datang dari luar pasca Presiden The Fed Dallas memberikan pernyataan indikasi akan adanya kenaikan suku bunga Fed rate lebih cepat, sehingga berdampak pada melonjaknya USD.
"Laju rupiah di bawah level support Rp11.956. Kembali datangnya sentimen negatif membuat laju rupiah gagal melanjutkan penguatan," kata dia, Senin (29/9/2014).
Sementara IHSG pagi ini dibuka melanjutkan pelemahannya di teritori merah. IHSG terkoreksi 10,48 poin atau 0,20% ke level 5.122,08.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp62 miliar dengan 40 juta saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp9,62 miliar. Tercatat 36 saham naik, 25 saham melemah dan 53 saham stagnan.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.120 per USD. Posisi ini anjlok 113 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp12.007 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini dibuka pada level Rp12.091 per USD. Posisi tersebut terdepresiasi 43 poin dibanding posisi penutupan Jumat (26/9/2014) di level Rp12.048 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp12.028 per USD. Posisi ini terapresiasi 23 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp12.051 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini dibuka pada level Rp12.025 per USD. Posisi tersebut juga menguat 23 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp12.048 per USD.
Analis Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, laju nilai tukar rupiah berbalik melemah, bahkan kembali menyentuh level Rp12.000-an seiring kembali maraknya sentiment negatif.
Berita dalam negeri terkait rilis ADB yang memangkas pertumbuhan Indonesia tahun ini dari 5,7% menjadi 5,3% dan respon negatif berlebihan pelaku pasar terhadap hasil sidang paripurna DPR.
Di sisi lain, dia menambahkan, sentimen negatif juga datang dari luar pasca Presiden The Fed Dallas memberikan pernyataan indikasi akan adanya kenaikan suku bunga Fed rate lebih cepat, sehingga berdampak pada melonjaknya USD.
"Laju rupiah di bawah level support Rp11.956. Kembali datangnya sentimen negatif membuat laju rupiah gagal melanjutkan penguatan," kata dia, Senin (29/9/2014).
Sementara IHSG pagi ini dibuka melanjutkan pelemahannya di teritori merah. IHSG terkoreksi 10,48 poin atau 0,20% ke level 5.122,08.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp62 miliar dengan 40 juta saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp9,62 miliar. Tercatat 36 saham naik, 25 saham melemah dan 53 saham stagnan.
(rna)