IHSG Diproyeksi Bergairah Jelang Window Dressing
A
A
A
JAKARTA - Pasar saham diperkirakan kembali bergairah menjelang window dressing, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan memiliki potensi menguat.
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, walalu pasar saham regional mendukung, namun pelemahan rupiah di Rp12.000 menahan kenaikan IHSG untuk mencapai all time high di 5.251 untuk sementara waktu.
"Kami melihat ini hanya efek sesaat dan pasar sudah mulai bergairah lagi untuk melakukan aktivitas beli di beberapa saham big cap dan lapis dua terutama menjelang window dressing," kata dia, Selasa (30/9/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada support 5.100-5.065, dan resistance pada kisaran 5.156-5.195-5.251-5.285. Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan untuk akumulasi beli, diantaranya:
1. PT Astra International Tbk (ASII), dengan trading target Rp7.325
Koreksi selama empat hari di emiten konsumer auto dengan market cap terbesar di IHSG terlalu berlebihan, sehingga akan mengundang minat bargain hunters untuk masuk buy dan memicu oversold relief reli dari zona jenuh jual dalam harian.
Entry (1) Rp7.025, entry (2) Rp6.975, cut loss point: Rp6.925
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dengan trading target Rp6.150-Rp6.250
Kami melihat bahwa tidak adanya new low dalam formasi konsolidasi atas emiten distributor gas dan operator pipa ini walaupun IHSG sempat terkoreksi cukup dalam minggu lalu merupakan sinyal bahwa akan terjadi rebound cepat kembali ke resistance di Rp6.150-Rp6.250.
Entry (1) Rp5.975, entry (2) Rp5.875, cut loss point: Rp5.800.
3. PT Multipolar Tbk (MLPL), dengan trading target Rp1.095
Proses konsolidasi sideways untuk meredakan keadaan jenuh beli harian pasca kenaikan cukup tajam dalam minor uptrend baru emiten group Lippo ini dapat digunakan sebagai kesempatan positioning buy untuk kelanjutan tren naik.
Entry (1) Rp1.035, entry (2) Rp1.025, cut loss point: Rp995
4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dengan trading target Rp2.975-Rp3.075
Koreksi minor akibat keadaan pasar regional dan pelemahan rupiah hanya membuat emiten big cap telekomunikasi ini terkoreksi dan terkonsolidasi minor dalam pattern bendera turun yang masih dalam batasan medium uptrend. Kami melihat hanya tinggal menunggu waktu untuk terjadinya breakout ke target atas di Rp.2.975-Rp3.075.
Entry (1) Rp2.855, entry (2) Rp2.795, cut loss point: Rp2.725
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, walalu pasar saham regional mendukung, namun pelemahan rupiah di Rp12.000 menahan kenaikan IHSG untuk mencapai all time high di 5.251 untuk sementara waktu.
"Kami melihat ini hanya efek sesaat dan pasar sudah mulai bergairah lagi untuk melakukan aktivitas beli di beberapa saham big cap dan lapis dua terutama menjelang window dressing," kata dia, Selasa (30/9/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada support 5.100-5.065, dan resistance pada kisaran 5.156-5.195-5.251-5.285. Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan untuk akumulasi beli, diantaranya:
1. PT Astra International Tbk (ASII), dengan trading target Rp7.325
Koreksi selama empat hari di emiten konsumer auto dengan market cap terbesar di IHSG terlalu berlebihan, sehingga akan mengundang minat bargain hunters untuk masuk buy dan memicu oversold relief reli dari zona jenuh jual dalam harian.
Entry (1) Rp7.025, entry (2) Rp6.975, cut loss point: Rp6.925
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dengan trading target Rp6.150-Rp6.250
Kami melihat bahwa tidak adanya new low dalam formasi konsolidasi atas emiten distributor gas dan operator pipa ini walaupun IHSG sempat terkoreksi cukup dalam minggu lalu merupakan sinyal bahwa akan terjadi rebound cepat kembali ke resistance di Rp6.150-Rp6.250.
Entry (1) Rp5.975, entry (2) Rp5.875, cut loss point: Rp5.800.
3. PT Multipolar Tbk (MLPL), dengan trading target Rp1.095
Proses konsolidasi sideways untuk meredakan keadaan jenuh beli harian pasca kenaikan cukup tajam dalam minor uptrend baru emiten group Lippo ini dapat digunakan sebagai kesempatan positioning buy untuk kelanjutan tren naik.
Entry (1) Rp1.035, entry (2) Rp1.025, cut loss point: Rp995
4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dengan trading target Rp2.975-Rp3.075
Koreksi minor akibat keadaan pasar regional dan pelemahan rupiah hanya membuat emiten big cap telekomunikasi ini terkoreksi dan terkonsolidasi minor dalam pattern bendera turun yang masih dalam batasan medium uptrend. Kami melihat hanya tinggal menunggu waktu untuk terjadinya breakout ke target atas di Rp.2.975-Rp3.075.
Entry (1) Rp2.855, entry (2) Rp2.795, cut loss point: Rp2.725
(rna)