Kemendag Delapan Kali Fasilitasi MoU Eksportir-Buyer
Kemendag Delapan Kali Fasilitasi MoU Eksportir-Buyer
A
A
A
JAKARTA - Untuk kesekian kalinya pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) antara eksportir dengan buyer.
"Sampai saat ini kita telah melakukan MoU sudah delapan kali dengan nilai transaksi sekitar USD31,653 juta atau sekitar Rp380 miliar rupiah," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Kegiatan buying mission ini, lanjut Nus, adalah kegiatan yang baru saja diluncurkan oleh pihak Kemendag pada 2014 dimana pihak Kemendag melakukan fasilitasi kepada buyer di atas USD1 juta transaksi.
"Sore hari nanti akan menyaksikaan juga penandatangan kembali untuk seaweed sekitar USD1,2 juta, jadi total untuk transaksi rumput laut hari ini saja sebanyak USD3 juta," ujar Nus.
Nus berharap mudah-mudahan dalam bulan ini juga Indonesia akan menerima banyak lagi buying mission. "Paling tinggi kita melihat dari Busan Korsel mencapai sekitar USD24,4 juta khusus untuk noodle, cassava, CPO, natural rubber, dan yang lainnya," tandas Nus.
"Sampai saat ini kita telah melakukan MoU sudah delapan kali dengan nilai transaksi sekitar USD31,653 juta atau sekitar Rp380 miliar rupiah," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Kegiatan buying mission ini, lanjut Nus, adalah kegiatan yang baru saja diluncurkan oleh pihak Kemendag pada 2014 dimana pihak Kemendag melakukan fasilitasi kepada buyer di atas USD1 juta transaksi.
"Sore hari nanti akan menyaksikaan juga penandatangan kembali untuk seaweed sekitar USD1,2 juta, jadi total untuk transaksi rumput laut hari ini saja sebanyak USD3 juta," ujar Nus.
Nus berharap mudah-mudahan dalam bulan ini juga Indonesia akan menerima banyak lagi buying mission. "Paling tinggi kita melihat dari Busan Korsel mencapai sekitar USD24,4 juta khusus untuk noodle, cassava, CPO, natural rubber, dan yang lainnya," tandas Nus.
(gpr)
Explore More