Tol Trans Sumatera Bisa Groundbreaking 2015
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan jalan tol Trans Sumatera memasuki babak baru. Pada 10 Oktober 2014, tol sepanjang 2.700 km ini segera diluncurkan, namun peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan tahun depan.
"Menurut perhitungan saya, bisa (tahun depan groundbreaking), tapi kan saya sudah selesai. Tahun depan saya enggak menteri lagi, jadi saya enggak mengerti dong. Tapi saya rasa bisa groundbreaking," kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Dia mengatakan, jika pemerintah tidak bisa melaksanakan groundbreaking tahun depan, hal itu berarti kerja pemerintah lamban.
"Kalau tahun ini mungkin bisa mungkin tidak. Kalau tahun depan harus bisa. Kalau tidak bisa berarti terlalu lamban kerjaan kita," terang dia
Djoko mengatakan, untuk melalui proses groundbreaking memerlukan waktu cukup panjang. Terlebih, posisi PT Hutama Karya (HK) bukan sebagai kontraktor, melainkan badan usaha yang menjalankan proyek jalan tol.
"Groundbreaking itu, kalau you lihat prosesnya itu HK ditunjuk, bukan sebagai kontraktor, dia sebagai badan usaha jalan tol. Dia itu juga harus teken PTJT dengan BPJT untuk teken kontrak," terang dia.
Selain itu, HK juga harus mendapatkan financial close dari perbankan. Baru setelah itu bisa dilakukan proses tender kontraktor.
"Jadi agak lama. Kalau groundbreaking pemborongnya sudah ada. Tapi ini baru pencanangan. Tapi sudah pasti ada perintah Presiden kepada badan usaha. Itu sudah pasti, anggarannya sudah pasti diadakan juga," tuturnya.
Menurutnya, Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pembangunan jalan tol tersebut telah dikeluarkan. Jadi bisa dipastikan proyek tersebut akan tetap jalan.
"Jadi itu dicanangkan bisa. Kalau kepastian dibangun sudah ada. Kan sudah ada Perpres. Untuk groundbreaking harus menunggu tender kontraktor, karena ini belum maka dicanangkan dulu," tandas Djoko Kirmanto.
"Menurut perhitungan saya, bisa (tahun depan groundbreaking), tapi kan saya sudah selesai. Tahun depan saya enggak menteri lagi, jadi saya enggak mengerti dong. Tapi saya rasa bisa groundbreaking," kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Dia mengatakan, jika pemerintah tidak bisa melaksanakan groundbreaking tahun depan, hal itu berarti kerja pemerintah lamban.
"Kalau tahun ini mungkin bisa mungkin tidak. Kalau tahun depan harus bisa. Kalau tidak bisa berarti terlalu lamban kerjaan kita," terang dia
Djoko mengatakan, untuk melalui proses groundbreaking memerlukan waktu cukup panjang. Terlebih, posisi PT Hutama Karya (HK) bukan sebagai kontraktor, melainkan badan usaha yang menjalankan proyek jalan tol.
"Groundbreaking itu, kalau you lihat prosesnya itu HK ditunjuk, bukan sebagai kontraktor, dia sebagai badan usaha jalan tol. Dia itu juga harus teken PTJT dengan BPJT untuk teken kontrak," terang dia.
Selain itu, HK juga harus mendapatkan financial close dari perbankan. Baru setelah itu bisa dilakukan proses tender kontraktor.
"Jadi agak lama. Kalau groundbreaking pemborongnya sudah ada. Tapi ini baru pencanangan. Tapi sudah pasti ada perintah Presiden kepada badan usaha. Itu sudah pasti, anggarannya sudah pasti diadakan juga," tuturnya.
Menurutnya, Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pembangunan jalan tol tersebut telah dikeluarkan. Jadi bisa dipastikan proyek tersebut akan tetap jalan.
"Jadi itu dicanangkan bisa. Kalau kepastian dibangun sudah ada. Kan sudah ada Perpres. Untuk groundbreaking harus menunggu tender kontraktor, karena ini belum maka dicanangkan dulu," tandas Djoko Kirmanto.
(izz)