Cerita Hanung 'Makan' Asam Garam di Pertamina
A
A
A
DIREKTUR Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengatakan, selama dia bekerja di perusahaan pelat merah tersebut, tidak sedikit hambatan yang dihadapinya.
Pasalnya, tidak mudah menjalankan perusahaan besar sebesar PT Pertamina. Bayangan masyarakat ke Pertamina sangat besar, bahkan jika sesuatu terjadi pada perusahaan, mereka akan melakukan aksi protes atau hujat.
Misalnya, kata dia, satu SPBU kosong maka masyarakat akan rusuh dan tidak ragu untuk menghujat Pertamina. Padahal kerja Pertamina berat dan tidak mudah dikarenakan harus menyediakan suplai BBM dari Sabang sampai Merouke.
"Menjalankan perusahaan sebesar ini kan enggak mudah, banyak kritik sana sini dan masukan bagus. Untuk masalah distribusi BBM dari Sabang sampai Merauke, Rote sampai Ambalat tidak mudah," tutur dia, Jumat (3/10/2014).
Namun, demi negara pihaknya melakukan hal itu dengan ikhlas. Terkadang memang telinga terasa panas jika terdapat omongan miring. Kadang kadang ada rasa putus asa, sudah kerja sedemikian keras masih saja dihujat," Cerita Hanung.
Tidak hanya itu, Hanung juga mengakui saat ini juga banyak stakeholder Pertamina yang tidak cukup membantu dalam bekerja.
Namun, Hanung tetap memberikan catatan kepada seluruh karyawannya agar bekerja dengan baik dan tidak mengharapkan pujian dan sanjungan.
"Yang penting itu bekerja dengan ikhlas. Kalau semua ikhlas pasti akan datang sendiri yang namanya pujian. Yang mencatat kerja kita kan Tuhan," ujar dia.
Meski demikian, Hanung berjanji akan terus meningkatkan kinerja perusahaan. Terutama dalam suplai BBM ke SPBU.
Pasalnya, tidak mudah menjalankan perusahaan besar sebesar PT Pertamina. Bayangan masyarakat ke Pertamina sangat besar, bahkan jika sesuatu terjadi pada perusahaan, mereka akan melakukan aksi protes atau hujat.
Misalnya, kata dia, satu SPBU kosong maka masyarakat akan rusuh dan tidak ragu untuk menghujat Pertamina. Padahal kerja Pertamina berat dan tidak mudah dikarenakan harus menyediakan suplai BBM dari Sabang sampai Merouke.
"Menjalankan perusahaan sebesar ini kan enggak mudah, banyak kritik sana sini dan masukan bagus. Untuk masalah distribusi BBM dari Sabang sampai Merauke, Rote sampai Ambalat tidak mudah," tutur dia, Jumat (3/10/2014).
Namun, demi negara pihaknya melakukan hal itu dengan ikhlas. Terkadang memang telinga terasa panas jika terdapat omongan miring. Kadang kadang ada rasa putus asa, sudah kerja sedemikian keras masih saja dihujat," Cerita Hanung.
Tidak hanya itu, Hanung juga mengakui saat ini juga banyak stakeholder Pertamina yang tidak cukup membantu dalam bekerja.
Namun, Hanung tetap memberikan catatan kepada seluruh karyawannya agar bekerja dengan baik dan tidak mengharapkan pujian dan sanjungan.
"Yang penting itu bekerja dengan ikhlas. Kalau semua ikhlas pasti akan datang sendiri yang namanya pujian. Yang mencatat kerja kita kan Tuhan," ujar dia.
Meski demikian, Hanung berjanji akan terus meningkatkan kinerja perusahaan. Terutama dalam suplai BBM ke SPBU.
(izz)