Ekspor Bernilai Tambah Meningkat Sejak Era 90-an

Kamis, 09 Oktober 2014 - 14:49 WIB
Ekspor Bernilai Tambah...
Ekspor Bernilai Tambah Meningkat Sejak Era 90-an
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebutkan bahwa ekspor beberapa komoditi bernilai tambah meningkat sejak era reformasi 1990.

Terlebih, lanjut dia, pemerintah terus menggenjot ekspor nilai tambah dan salah satunya komoditi mineral.

"Di 1990-an, ekspor Indonesia USD4 miliar tapi lokal kontennya hanya 30%-35%. Kita ekspor, tapi nilai tambah kita kurang dari 40%," ungkapnya di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Menurutnya, seiring dengan masuknya investasi era 1990-an, Indonesia mengubah wajah menjadi negara dengan banyak industri yang memproduksi barang-barang bernilai tambah tinggi, bukan lagi hanya menjual bahan mentah.

"Setelah era 1990, Indonesia telah berkembang, dan melakukannya di sini. Nilai tambah sekarang terus bertambah. Engine and engine block dibuat di Indonesia," jelas dia.

Sebab itu, Lutfi meminta agar ekspor bernilai tambah dapat terus ditingkatkan mengingat Indonesia dalam waktu dekat akan bertarung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.

"Jadi bagaimana kita kembangkan value added ini. Itu adalah pilar pertama ASEAN. Karena bicara tentang ekonomi Indonesia, 48 persennya ada di ASEAN. Jadi kalau bicara ASEAN berarti bicara Indonesia," jelas Mendag.

Sementara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyebutkan, saat ini investasi domestik langsung (Domestik Direct Investment/DDI) telah bertransformasi dari investasi yang bersifat basic segment menjadi processing investment.

"Indonesia telah berubah dari struktur investment unprocess material to process investment," tutur Mahendra.

Dia mengatakan, beberapa tahun lalu 50% investasi domestik masih didominasi investasi di basic sector seperti pertanian. Namun kini, investasi yang masuk lebih variatif.

"Ini bagus, karena tidak hanya meningkatkan added value tapi juga meningkatkan opportunity untuk menghadapi tantangan negara berkembang," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0874 seconds (0.1#10.140)