Anak Usaha Jababeka Terbitkan Obligasi Rp2,26 T
A
A
A
JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui entitas anak usaha Jababeka International B.V. telah menerbitkan obligasi senior dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar USD190 juta atau setara Rp2,26 triliun.
Wakil Direktur Utama KIJA Budianto Liman mengatakan, penawaran obligasi tersebut memiliki bunga tetap sebesar 7,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada 2019.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan perusahaan oleh KIJA dan beberapa anak perusahaan lainnya.
"Jababeka International suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Belanda. Sedangkan nilai kurs diasumsikan sebesar Rp11.908 per USD berdasarkan kurs per 17 September 2014," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Menurutnya, penerbitan obligasi baru tersebut sebesar USD133,72 juta telah dipergunakan untuk penukaran sebagian obligasi atau notes yang telah diterbitkan pada 2012 senilai USD175 juta.
Obligasi ini memiliki bunga tetap sebesar 11,75% per tahun dan jatuh tempo pada 2017. Di mana setelah penukaran dari obligasi lama sebesar USD41,28 juta.
Sementara, sebesar USD52,28 juta akan digunakan perseroan untuk pembayaran kredit Standard Chartered Bank dan keperluan pendanaan korporasi secara umum, termasuk kegiatan usaha pengembangan lahan.
Wakil Direktur Utama KIJA Budianto Liman mengatakan, penawaran obligasi tersebut memiliki bunga tetap sebesar 7,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada 2019.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan perusahaan oleh KIJA dan beberapa anak perusahaan lainnya.
"Jababeka International suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Belanda. Sedangkan nilai kurs diasumsikan sebesar Rp11.908 per USD berdasarkan kurs per 17 September 2014," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Menurutnya, penerbitan obligasi baru tersebut sebesar USD133,72 juta telah dipergunakan untuk penukaran sebagian obligasi atau notes yang telah diterbitkan pada 2012 senilai USD175 juta.
Obligasi ini memiliki bunga tetap sebesar 11,75% per tahun dan jatuh tempo pada 2017. Di mana setelah penukaran dari obligasi lama sebesar USD41,28 juta.
Sementara, sebesar USD52,28 juta akan digunakan perseroan untuk pembayaran kredit Standard Chartered Bank dan keperluan pendanaan korporasi secara umum, termasuk kegiatan usaha pengembangan lahan.
(izz)