TBIG Miliki 49% Saham Mitratel
A
A
A
JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) telah menandatangani perjanjian tukar guling saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
Dengan ditekennya perjanjian tukar guling saham Mitratel tersebut, maka Telkom akan mendapat saham di TBIG melalu penerbitan saham baru, dengan menukarkan saham Telkom di Mitratel.
Sesuai dengan perjanjian, TLKM akan menukarkan 49% kepemilikannya di Mitratel dengan 290 juta lembar saham baru TBIG, yang mewakili sekitar 5,7% dari modal TBIG seteleh penerbitan saham baru.
Setelah merampungkan pertukaran saham tahap awal, TBIG akan memegang kendali manajemen dan mengkonsolidasikan Mitratel dalam laporan keuangan perseroan.
Sementara TLKM memiliki opsi untuk menukarkan 51% sisa kepemilikannya di Mitratel dalam jangka waktu 2 tahun, dengan tambahan 472,5 juta saham baru TBIG, sehingga kepemilikan Telkom di TBIG menjadi 13,7% dari modal setelah penerbitan saham baru.
Selain kepemilikan saham di TBIG, TLKM akan menerima tambahan pembayaran kas hingga maksimum Rp1,74 triliun jika Mitratel dapat mencapai target pencapaian tertentu yang telah disetujui.
"Kemitraan ini merupakan salah satu pencapaian yang sangat penting bagi TBIG," kata Chief Executive Officer TBIG Hardi Wijaya Liong dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/10/2014).
Dia menambahkan, kemitraan dengan TLKM dapat meningkatkan skala bisnis perusahaan, baik dari jumlah penyewaan dan pendapatan serta penyebaran geografis aset. Selain itu, juga memperkuat hubungan bisnis antara TBIG dan Grup Telkom.
Kendati demikian, penyelesaian transaksi ini masih memerlukan persetujuan dari pemegang saham TBIG. Perseroan berharap, transaksi tersebut dapat tuntas pada kuartal IV/2014.
Sementara Direktur Utama TLKM Arief Yahya mengatakan, keputusan TLKM melakukan kerja sama strategis merupakan tindak lanjut dari kajian strategis terhadap pilihan yang ada dan merupakan tahap penting untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
"Dari hasil kajian tersebut, TLKM menyimpulkan kerja sama strategis dengan TBIG merupakan pilihan terbaik agar perseroan dapat meningkatkan nilai dan mengambil manfaat dari aset menara yang dimiliki TBIG," ujarnya.
Dengan ditekennya perjanjian tukar guling saham Mitratel tersebut, maka Telkom akan mendapat saham di TBIG melalu penerbitan saham baru, dengan menukarkan saham Telkom di Mitratel.
Sesuai dengan perjanjian, TLKM akan menukarkan 49% kepemilikannya di Mitratel dengan 290 juta lembar saham baru TBIG, yang mewakili sekitar 5,7% dari modal TBIG seteleh penerbitan saham baru.
Setelah merampungkan pertukaran saham tahap awal, TBIG akan memegang kendali manajemen dan mengkonsolidasikan Mitratel dalam laporan keuangan perseroan.
Sementara TLKM memiliki opsi untuk menukarkan 51% sisa kepemilikannya di Mitratel dalam jangka waktu 2 tahun, dengan tambahan 472,5 juta saham baru TBIG, sehingga kepemilikan Telkom di TBIG menjadi 13,7% dari modal setelah penerbitan saham baru.
Selain kepemilikan saham di TBIG, TLKM akan menerima tambahan pembayaran kas hingga maksimum Rp1,74 triliun jika Mitratel dapat mencapai target pencapaian tertentu yang telah disetujui.
"Kemitraan ini merupakan salah satu pencapaian yang sangat penting bagi TBIG," kata Chief Executive Officer TBIG Hardi Wijaya Liong dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/10/2014).
Dia menambahkan, kemitraan dengan TLKM dapat meningkatkan skala bisnis perusahaan, baik dari jumlah penyewaan dan pendapatan serta penyebaran geografis aset. Selain itu, juga memperkuat hubungan bisnis antara TBIG dan Grup Telkom.
Kendati demikian, penyelesaian transaksi ini masih memerlukan persetujuan dari pemegang saham TBIG. Perseroan berharap, transaksi tersebut dapat tuntas pada kuartal IV/2014.
Sementara Direktur Utama TLKM Arief Yahya mengatakan, keputusan TLKM melakukan kerja sama strategis merupakan tindak lanjut dari kajian strategis terhadap pilihan yang ada dan merupakan tahap penting untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
"Dari hasil kajian tersebut, TLKM menyimpulkan kerja sama strategis dengan TBIG merupakan pilihan terbaik agar perseroan dapat meningkatkan nilai dan mengambil manfaat dari aset menara yang dimiliki TBIG," ujarnya.
(rna)