OJK Tantang Jiwasraya Kuasai Pasar Asuransi

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi langkah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) untuk menyelesaikan utangnya yang sebesar Rp6,7 triliun, sama sekali tanpa bebankan negara.

Dewan Komisioner Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Zaelani mengatakan, BUMN asuransi ini harus diuji melalui tantangan menguasai pasar premi dalam tempo tiga tahun.

"Saya kasih challenges. Tiga tahun kita kasih target, kalau gagal direksinya diganti, meskipun waktu periodenya sudah habis. Memang harus diberikan target," ujar dia di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Senin (13/10/2014).

Lebih lanjut dia menuturkan, hal ini lantaran saat ini sebesar 60% pasar premi Indonesia masih dikuasai oleh perusahaan joint venture. "Banyak yang menyayangkan hal itu, meskipun perusahan joint venture masih merupakan badan usaha Indonesia," jelas dia.

Sebab itu, dengan citra Jiwasraya yang masih dipandang baik oleh masyarakat dan nasabah, diharapkan Jiwasraya dapat menjawab tantangan tersebut.

"Peran Jiwasraya diharapkan dapat menguasai kembali seperti pada tahun 1990-an. Jiwasraya memiliki potensi itu, karena memiliki cabang yang banyak, dan SDM yang cukup," pungkasnya.

(Baca: Jiwasraya Ganti Logo Pasca Terbebas dari Utang Rp6,7 T)