Lirik Pasar Madura, JNE Siapkan Gerai di Tiap Kecamatan
A
A
A
SURABAYA - JNE Expres Across Nations mengincar pasar Madura untuk pengembangan bisnis pengiriman barang, karena potensi pasarnya sangat besar.
JNE mencatat hingga saat ini ada pertumbuhan pengiriman barang sebesar 100% di Madura. Pertumbuhan ini menunjukan geliat perekonomian Pulau Garam ini beranjak naik.
Masyarakat Madura sudah memahami IT untuk berjualan melalui online, imbasnya penggunaan pengiriman barang melalui JNE naik.
"Keberadaan infrastruktur jalan yang baik juga menjadi pemicu kami mengembangkan JNE di Madura," kata Branc Manager JNE Cabang Surabaya, Nelly Chandra, Selasa (14/10/2014).
Menurutnyam dari analisa yang dilakukan, di antara kota-kota lain seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Tuban, dan Jombang. Madura menjadi kota dengan tingkat pertumbuhan paling besar.
Kondisi tersebut dipicu kondisi perekonomian yang mulai naik. Untuk itu, JNE akan menyambungkan kota-kota di Madura, seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Di kota-kota itu, kata dia, JNE menargetkan akan mendirikan gerai minimal berada di setiap kecamatan. Sehingga, proses pengiriman akan berjalan dengan baik dan datang sesuai waktu yang ditentukan.
"Utara Pulau Madura juga menjadi target untuk pengembangan bisnis JNE. Madura merupakan lokasi prospek utama," ujar Nelly.
Head Regional V JNE Jawa Timur (Jatim) Trian Yuserman mengatakan, saat ini JNE sangat agresif untuk mengembangkan bisnis pengiriman barang.
Hal itu dikarenakan, bisnis pengiriman barang ini mengalami peningkatan. JNE berusaha untuk meningkatkan pelayanan dengan baik, agar kepercayaan terhadap JNE juga meningkat.
"Ada 5.000 titik gerai secara nasional. JNE sedang memperbaiki pelayanan di masing-masing titik," katanya.
Atas pemberian layanan dengan baik, imbas yang dirasakan ada kenaikan pengiriman barang 40%. Dengan jumlah itu, target pendapatan sebesar Rp2,5 triliun bisa tercapai dengan mudah.
Target tersebut mengalami peningkatan, karena tahun lalu JNE menetapkan target sebesar Rp1,75 triliun.
Untuk memenuhi target, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk membangun infrastruktur. Anggaran tersebut untuk pembelian lahan dan pembangunan gudang-gudang untuk menempatkan barang.
Bahkan, JNE telah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam mendirikan agen. "Kami serius mengembangkan bisnis ini. Saya yakin akan mengalami pengembangan cukup pesat," pungkas Trian.
JNE mencatat hingga saat ini ada pertumbuhan pengiriman barang sebesar 100% di Madura. Pertumbuhan ini menunjukan geliat perekonomian Pulau Garam ini beranjak naik.
Masyarakat Madura sudah memahami IT untuk berjualan melalui online, imbasnya penggunaan pengiriman barang melalui JNE naik.
"Keberadaan infrastruktur jalan yang baik juga menjadi pemicu kami mengembangkan JNE di Madura," kata Branc Manager JNE Cabang Surabaya, Nelly Chandra, Selasa (14/10/2014).
Menurutnyam dari analisa yang dilakukan, di antara kota-kota lain seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Tuban, dan Jombang. Madura menjadi kota dengan tingkat pertumbuhan paling besar.
Kondisi tersebut dipicu kondisi perekonomian yang mulai naik. Untuk itu, JNE akan menyambungkan kota-kota di Madura, seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Di kota-kota itu, kata dia, JNE menargetkan akan mendirikan gerai minimal berada di setiap kecamatan. Sehingga, proses pengiriman akan berjalan dengan baik dan datang sesuai waktu yang ditentukan.
"Utara Pulau Madura juga menjadi target untuk pengembangan bisnis JNE. Madura merupakan lokasi prospek utama," ujar Nelly.
Head Regional V JNE Jawa Timur (Jatim) Trian Yuserman mengatakan, saat ini JNE sangat agresif untuk mengembangkan bisnis pengiriman barang.
Hal itu dikarenakan, bisnis pengiriman barang ini mengalami peningkatan. JNE berusaha untuk meningkatkan pelayanan dengan baik, agar kepercayaan terhadap JNE juga meningkat.
"Ada 5.000 titik gerai secara nasional. JNE sedang memperbaiki pelayanan di masing-masing titik," katanya.
Atas pemberian layanan dengan baik, imbas yang dirasakan ada kenaikan pengiriman barang 40%. Dengan jumlah itu, target pendapatan sebesar Rp2,5 triliun bisa tercapai dengan mudah.
Target tersebut mengalami peningkatan, karena tahun lalu JNE menetapkan target sebesar Rp1,75 triliun.
Untuk memenuhi target, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk membangun infrastruktur. Anggaran tersebut untuk pembelian lahan dan pembangunan gudang-gudang untuk menempatkan barang.
Bahkan, JNE telah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam mendirikan agen. "Kami serius mengembangkan bisnis ini. Saya yakin akan mengalami pengembangan cukup pesat," pungkas Trian.
(izz)