Masyarakat Dukung Pabrik Semen Indonesia di Rembang
Masyarakat Dukung Pabrik Semen Indonesia di Rembang
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Rembang, Jawa Tengah didukung masyarakat. Selain positif untuk kesejahteraan masyarakat Rembang, teknologi yang digunakan ramah lingkungan.
"Jadi kami dari masyarakat Rembang sangat mendukung sekali pembangunan pabrik semen di sini. Adapun yang menolak hanya sedikit sekali sekitar 20 orang saja, itu juga karena dipengaruhi pihak luar," ujar Ketua Koordinator Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat (Lespem) Rembang Bambang Wahyu Widodo ketika dihubungi, Rabu (15/10/2014).
Bambang mengatakan, dukungan masyarakat Rembang terhadap pembangunan pabrik Semen Indonesia karena diyakini akan mengubah taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Terlebih, akan banyak tenaga kerja yang bisa diserap dari desa-desa di sekitar pabrik semen tersebut.
"Tidak punya ijazah pun, pihak Semen Indonesia berjanji akan menerima. Yang pasti nanti mereka akan diajari keterampilan terlebih dahulu, seperti mengelas atau yang lainnya," paparnya.
Menurut Bambang, setelah dirinya dan beberapa warga Rembang berkunjung ke pabrik Semen Indonesia di Tuban, dia berkeyakinan dengan teknologi yang dimiliki perseroan tidak akan mencemari lingkungan di Rembang.
Apalagi Semen Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selama ini punya reputasi positif. Mengenai kasus hukum, Bambang mengaku sangat menghormati proses yang sedang berjalan.
"Proses hukum sedang berjalan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang kita ikuti saja. Apapun putusannya kita hormati," tegasnya.
"Jadi kami dari masyarakat Rembang sangat mendukung sekali pembangunan pabrik semen di sini. Adapun yang menolak hanya sedikit sekali sekitar 20 orang saja, itu juga karena dipengaruhi pihak luar," ujar Ketua Koordinator Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat (Lespem) Rembang Bambang Wahyu Widodo ketika dihubungi, Rabu (15/10/2014).
Bambang mengatakan, dukungan masyarakat Rembang terhadap pembangunan pabrik Semen Indonesia karena diyakini akan mengubah taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Terlebih, akan banyak tenaga kerja yang bisa diserap dari desa-desa di sekitar pabrik semen tersebut.
"Tidak punya ijazah pun, pihak Semen Indonesia berjanji akan menerima. Yang pasti nanti mereka akan diajari keterampilan terlebih dahulu, seperti mengelas atau yang lainnya," paparnya.
Menurut Bambang, setelah dirinya dan beberapa warga Rembang berkunjung ke pabrik Semen Indonesia di Tuban, dia berkeyakinan dengan teknologi yang dimiliki perseroan tidak akan mencemari lingkungan di Rembang.
Apalagi Semen Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selama ini punya reputasi positif. Mengenai kasus hukum, Bambang mengaku sangat menghormati proses yang sedang berjalan.
"Proses hukum sedang berjalan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang kita ikuti saja. Apapun putusannya kita hormati," tegasnya.
(rna)
Explore More