Askrindo-PNM Kerja Sama Pertanggungan Pembiayaan ULaMM
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama pertanggungan pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) harian.
Askrindo merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi Indonesia.
Salah satu sasaran pokok dalam rencana kerja Askrindo adalah pemerataan hasil-hasil pembangunan dalam bidang kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat dan sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja.
Dalam rangka mencapai sasaran ini, pemerintah mengambil langkah konkret, antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang penting, yaitu aspek pembiayaan.
Hal ini juga selaras dengan pendirian PNM sebagai rencana strategis pemerintah dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) dalam hal pembiayaan modal usaha serta pelatihan berkesinambungan melalui program pengembangan kapasitas usaha.
Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S.N, mengatakan, penyaluran dana melalui sinergi dengan PNM kali ini diharapkan menjadi program pembinaan serta pendampingan secara terpadu, terarah dan berkelanjutan kepada kelompok binaan PNM yang sudah terbentuk melalui sistem klasterisasi usaha.
"Kami sangat bangga dan merasa bertanggung jawab bisa berperan sesuai kapasitas bisnis Askrindo dalam pengembangan industri UMKM di Indonesia dengan menggandeng PNM," ujarnya dalam rilisnya, Jumat (17/10/2014).
PNM selaku capacity builder atau program manager yang ditunjuk oleh Askrindo menyambut antusias atas pelaksanaan program kemitraan yang diselenggarakan oleh Askrindo tersebut karena sesuai dengan visi dan misi dari PNM dalam memberdayakan dan mengembangkan UMKM yang telah diamanahkan oleh pemerintah.
Kesempatan pelaku usaha UMKM untuk mengembangkan usahanya dan memberikan pengaruh positif bagi ekonomi akan semakin besar.
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan, dalam era globalisasi yang berdampak semakin marak dan ketatnya persaingan bisnis, PNM menyadari perlunya membangun sinergi atau kemitraani bisnis dengan sesama BUMN yang saling menguntungkan, termasuk untuk mengembangkan dan memberdayakan UMKM yang berdaya saing dan siap menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"PNM berkomitmen penuh dalam menjalankan program kemitraan yang dimandatkan dari Askrindo dan kami bukan hanya melaksanakan program pelatihan saja, namun juga melakukan monitoring serta evaluasi bagi nasabah binaan tersebut. Itulah yang menjadikan PNM unik dan berbeda dengan lembaga pembiayaan lainnya yang sudah ada," ungkapnya.
Sinergi bisnis PNM dan Askrindo ini diharapkan bisa menciptakan peningkatan portofolio dan pangsa pasar kedua perusahaan pelat merah ini maupun bisa membantu loyalitas nasabah kepada masing-masing perusahaan.
Askrindo merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi Indonesia.
Salah satu sasaran pokok dalam rencana kerja Askrindo adalah pemerataan hasil-hasil pembangunan dalam bidang kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat dan sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja.
Dalam rangka mencapai sasaran ini, pemerintah mengambil langkah konkret, antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang penting, yaitu aspek pembiayaan.
Hal ini juga selaras dengan pendirian PNM sebagai rencana strategis pemerintah dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) dalam hal pembiayaan modal usaha serta pelatihan berkesinambungan melalui program pengembangan kapasitas usaha.
Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S.N, mengatakan, penyaluran dana melalui sinergi dengan PNM kali ini diharapkan menjadi program pembinaan serta pendampingan secara terpadu, terarah dan berkelanjutan kepada kelompok binaan PNM yang sudah terbentuk melalui sistem klasterisasi usaha.
"Kami sangat bangga dan merasa bertanggung jawab bisa berperan sesuai kapasitas bisnis Askrindo dalam pengembangan industri UMKM di Indonesia dengan menggandeng PNM," ujarnya dalam rilisnya, Jumat (17/10/2014).
PNM selaku capacity builder atau program manager yang ditunjuk oleh Askrindo menyambut antusias atas pelaksanaan program kemitraan yang diselenggarakan oleh Askrindo tersebut karena sesuai dengan visi dan misi dari PNM dalam memberdayakan dan mengembangkan UMKM yang telah diamanahkan oleh pemerintah.
Kesempatan pelaku usaha UMKM untuk mengembangkan usahanya dan memberikan pengaruh positif bagi ekonomi akan semakin besar.
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan, dalam era globalisasi yang berdampak semakin marak dan ketatnya persaingan bisnis, PNM menyadari perlunya membangun sinergi atau kemitraani bisnis dengan sesama BUMN yang saling menguntungkan, termasuk untuk mengembangkan dan memberdayakan UMKM yang berdaya saing dan siap menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"PNM berkomitmen penuh dalam menjalankan program kemitraan yang dimandatkan dari Askrindo dan kami bukan hanya melaksanakan program pelatihan saja, namun juga melakukan monitoring serta evaluasi bagi nasabah binaan tersebut. Itulah yang menjadikan PNM unik dan berbeda dengan lembaga pembiayaan lainnya yang sudah ada," ungkapnya.
Sinergi bisnis PNM dan Askrindo ini diharapkan bisa menciptakan peningkatan portofolio dan pangsa pasar kedua perusahaan pelat merah ini maupun bisa membantu loyalitas nasabah kepada masing-masing perusahaan.
(rna)