Hingga Kuartal III/2020, PNM Salurkan Rp15,3 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Per 30 September 2020, atau di kuartal III/2020, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatatkan jumlah nasabah PNM Mekaar mencapai lebih dari 6,8 juta orang.
"Jumlah nasabah Mekaar mencapai tepatnya 6.806.168 nasabah, dan penyaluran yang kami lakukan sudah mencapai Rp15,3 triliun," ujar EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki dalam virtual media briefing bertajuk "Mengejar Mimpi dan Perbaikan Ekonomi" di Jakarta, Rabu (7/10/2020).
(Baca Juga: Giliran Direksi PNM Kena Rombak Erick Thohir, Ini Susunannya)
Sunar menyampaikan, baki debet Mekaar adalah sebesar Rp12,7 triliun dan NPL berada di angka 0,11%. Total aset PNM hingga 30 September 2020 mencapai Rp26 triliun.
"Untuk jumlah penyaluran ULaMM dan Mekaar, tumbuh sebesar 6,08% yoy dan outstanding ULaMM dan Mekaar tumbuh sebesar 21,60% yoy. Jumlah nasabah ULaMM dan Mekaar juga tumbuh 27,01%," tambahnya.
Pada bulan Oktober 2020, PNM juga akan menerima Rp1,5 triliun dari pemerintah yang akan digunakan untuk pertumbuhan usaha PNM. Sementara pada 27 September lalu, PNM sudah melunasi MTN senilai Rp390 miliar.
"Kami juga akan menerbitkan obligasi tahap IV sebanyak-banyaknya Rp1 triliun rupiah. Ini pun ada opsi upsize jika kami melihat kondisi market baik," ungkap Sunar.
(Baca Juga: Likuiditas Aman, PNM Lunasi MTN Rp390 M Meski Tengah Pandemi)
Sebagai informasi, peringkat instrumen PNM memperoleh rating A+ (Single A Plus) dari Pefindo. Total nilai PUB adalah sebesar Rp6 triliun rupiah.
"Per 30 September pula, struktur pendanaan PNM adalah dari pasar modal sebesar 61%, 22% dari perbankan, dan 17% dari pemerintah," pungkasnya.
"Jumlah nasabah Mekaar mencapai tepatnya 6.806.168 nasabah, dan penyaluran yang kami lakukan sudah mencapai Rp15,3 triliun," ujar EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki dalam virtual media briefing bertajuk "Mengejar Mimpi dan Perbaikan Ekonomi" di Jakarta, Rabu (7/10/2020).
(Baca Juga: Giliran Direksi PNM Kena Rombak Erick Thohir, Ini Susunannya)
Sunar menyampaikan, baki debet Mekaar adalah sebesar Rp12,7 triliun dan NPL berada di angka 0,11%. Total aset PNM hingga 30 September 2020 mencapai Rp26 triliun.
"Untuk jumlah penyaluran ULaMM dan Mekaar, tumbuh sebesar 6,08% yoy dan outstanding ULaMM dan Mekaar tumbuh sebesar 21,60% yoy. Jumlah nasabah ULaMM dan Mekaar juga tumbuh 27,01%," tambahnya.
Pada bulan Oktober 2020, PNM juga akan menerima Rp1,5 triliun dari pemerintah yang akan digunakan untuk pertumbuhan usaha PNM. Sementara pada 27 September lalu, PNM sudah melunasi MTN senilai Rp390 miliar.
"Kami juga akan menerbitkan obligasi tahap IV sebanyak-banyaknya Rp1 triliun rupiah. Ini pun ada opsi upsize jika kami melihat kondisi market baik," ungkap Sunar.
(Baca Juga: Likuiditas Aman, PNM Lunasi MTN Rp390 M Meski Tengah Pandemi)
Sebagai informasi, peringkat instrumen PNM memperoleh rating A+ (Single A Plus) dari Pefindo. Total nilai PUB adalah sebesar Rp6 triliun rupiah.
"Per 30 September pula, struktur pendanaan PNM adalah dari pasar modal sebesar 61%, 22% dari perbankan, dan 17% dari pemerintah," pungkasnya.
(fai)