PNM Yogyakarta Gelar Workshop Nasabah Binaan
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM cabang Yogyakarta kembali menggelar workshop Pengembangan Kapasitas Usaha bagi nasabah binaan PNM untuk Klaster Wangon.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat tugas membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), seminar kerja seperti ini merupakan program regular yang dilaksanakan hampir setiap bulan.
Pada kegiatan yang berlangsung tiga kali tersebut, PNM mengadakan seminar kerja kepada sekitar 70 nasabah binaan klaster Wangon dari berbagai bidang usaha.
Pelatihan ini merupakn pelatihan lanjutan dari yang sudah diadakan sebelumnya.
Executive Vice President I PNM, Arief Mulyadi menjelaskan, dalam pelatihan ini para debitur akan diberikan pemahaman, motivasi, dan diskusi strategi untuk mengembangkan usaha mikronya agar lebih berkembang baik dari aspek produksi, distribusi, dan pemasaran.
UMK di Yogyakarta berpotensi mengembangkan bisnisnya sesuai potensi bisnis di daerah tersebut seperti makanan tradisional, kerajinan, dan pariwisata.
"Pelaku UMK saat ini semakin mengalami tantangan yang berat untuk tetap bertahan menjalankan bisnisnya," kata dia dalam rilisnya, Minggu (19/10/2014).
Keunikan produk atau jasa yang ditawarkan akan menjadi nilai unggul bagi mereka untuk tetap bertahan pada sektor bisnis yang ditekuni.
Apalagi, era teknologi informasi sekarang semakin memudahkan pelaku usaha tidak hanya untuk memasarkan hasil usahanya. Tetapi juga mencari bahan baku usaha berkualitas di seluruh wilayah.
Pemimpin PNM cabang Yogyakarta Dhandi Iswandi, mengatakan, kontribusi nasabah ULaMM di klaster Wangon telah mengalami peningkatan baik, dan potensi calon nasabah cukup besar di wilayah ini.
Pelatihan seperti ini secara langsung juga memengaruhi kinerja nasabah sekitar.
"Kami juga berharap melalui kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat lokal kota terhadap produk unggulan lokal dengan cara memiliki dan menggunakan produk dalam negeri," terang dia.
Menurutnya, dengan melek teknologi informasi segala kemudahan akan didapatkan nasabah. Tantangan dengan pelaku usaha lain diharapkan dapat menimbulkan persaingan sehat dan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi daerah.
Dhandi mengatakan, Klaster Wangon berhasil mencatatkan total angka pembiayaan Outstanding hingga September 2014 sebesar Rp117 miliar dengan total nasabah sebanyak 3.105.
Sektor usaha yang mendominasi untuk wilayah Wangon adalah sektor perdagangan, sektor pertanian, sektor Jasa dan lainnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat tugas membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), seminar kerja seperti ini merupakan program regular yang dilaksanakan hampir setiap bulan.
Pada kegiatan yang berlangsung tiga kali tersebut, PNM mengadakan seminar kerja kepada sekitar 70 nasabah binaan klaster Wangon dari berbagai bidang usaha.
Pelatihan ini merupakn pelatihan lanjutan dari yang sudah diadakan sebelumnya.
Executive Vice President I PNM, Arief Mulyadi menjelaskan, dalam pelatihan ini para debitur akan diberikan pemahaman, motivasi, dan diskusi strategi untuk mengembangkan usaha mikronya agar lebih berkembang baik dari aspek produksi, distribusi, dan pemasaran.
UMK di Yogyakarta berpotensi mengembangkan bisnisnya sesuai potensi bisnis di daerah tersebut seperti makanan tradisional, kerajinan, dan pariwisata.
"Pelaku UMK saat ini semakin mengalami tantangan yang berat untuk tetap bertahan menjalankan bisnisnya," kata dia dalam rilisnya, Minggu (19/10/2014).
Keunikan produk atau jasa yang ditawarkan akan menjadi nilai unggul bagi mereka untuk tetap bertahan pada sektor bisnis yang ditekuni.
Apalagi, era teknologi informasi sekarang semakin memudahkan pelaku usaha tidak hanya untuk memasarkan hasil usahanya. Tetapi juga mencari bahan baku usaha berkualitas di seluruh wilayah.
Pemimpin PNM cabang Yogyakarta Dhandi Iswandi, mengatakan, kontribusi nasabah ULaMM di klaster Wangon telah mengalami peningkatan baik, dan potensi calon nasabah cukup besar di wilayah ini.
Pelatihan seperti ini secara langsung juga memengaruhi kinerja nasabah sekitar.
"Kami juga berharap melalui kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat lokal kota terhadap produk unggulan lokal dengan cara memiliki dan menggunakan produk dalam negeri," terang dia.
Menurutnya, dengan melek teknologi informasi segala kemudahan akan didapatkan nasabah. Tantangan dengan pelaku usaha lain diharapkan dapat menimbulkan persaingan sehat dan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi daerah.
Dhandi mengatakan, Klaster Wangon berhasil mencatatkan total angka pembiayaan Outstanding hingga September 2014 sebesar Rp117 miliar dengan total nasabah sebanyak 3.105.
Sektor usaha yang mendominasi untuk wilayah Wangon adalah sektor perdagangan, sektor pertanian, sektor Jasa dan lainnya.
(izz)