Kredit Mikro Butuh Lebih Banyak Pemain

Minggu, 19 Oktober 2014 - 19:47 WIB
Kredit Mikro Butuh Lebih...
Kredit Mikro Butuh Lebih Banyak Pemain
A A A
JAKARTA - Peran kredit mikro oleh perbankan dinilai cukup krusial dalam mendorong petumbuhan sektor riil nasional.

Pelaku perbankan harus didorong lebih banyak masuk, sehingga bunga kredit mikro dapat lebih kompetitif dan tidak memberatkan nasabah.

Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Ongki Wanadjati Dana mengatakan, tingginya bunga kredit mikro karena masih sedikitnya bank yang melayani segmen ini.

Segmen kredit mikro disebutnya memiliki potensi bisnis besar dan tantangan yang juga besar.

"Nasabah mikro Bank BRI, Danamon, dan BTPN saja totalnya tidak sampai 5 juta nasabah. Ini masih jauh. Risiko segmen mikro tinggi, sehingga bunga juga tinggi karena biaya operasional tinggi," katanya beberapa waktu lalu.

Namun, lanjut dia, lebih predictable karena lebih kecil dibanding pengusaha komersil. Jika pemain makin banyak pasti tren bunganya akan ikut turun.

Dia mengatakan, butuh campur tangan pemerintah dalam mendorong lebih banyak pemain untuk masuk ke sektor mikro. Salah satu hambatannya, biaya operasional yang tinggi, walaupun peluang bisnisnya bagus.

Sehingga, bank akan membutuhkan kantor yang lebih banyak untuk pasar mikro. Dan pemilihan lokasi segmen mikro berbeda dengan segmen komersil.

"Persoalan cabang ini harus dipermudah. Jika bank lebih banyak maka industri lebih efisien dan bersaing. Namun saat ini masih kurang daya tariknya," ujarnya.

Ongki mengakui, pihaknya juga menargetkan dapat menekan biaya dana dan masuk ke segmen UKM. Saat ini dana pihak ketiga (DPK) perseroan didominasi oleh deposito sehingga memberatkan.

Penurunan bunga dana ini akan menjadi fokus perseroan untuk dapat melebarkan bisnis dengan layanan perbankan lainnya. Setelah kredit mikro, pihaknya ingin masuk ke segmen UKM dalam 2-5 lima tahun ke depan.

"Mengikuti kemampuan nasabah yang selalu naik. Kami ingin biaya dana lebih murah, karena kita ingin berikan bunga yang kompetitif. Segmen UKM itu lebih ketat persaingannya," tuturnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0805 seconds (0.1#10.140)