Pertumbuhan Ekonomi China Juli-September 7,3%
A
A
A
BEIJING - Pertumbuhan ekonomi China mengalahkan perkiraan analis karena permintaan ekspor dan jasa menguat, mendorong pemerintah menghindari langkah-langkah stimulus.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (21/10/2014), Kantor Statistik Nasional (NBS) China mencatat produk domestik bruto (PDB) naik 7,3% pada periode Juli-September 2014 dari tahun sebelumnya.
Sementara estimasi analis yang disurvei Bloomberg sebesar 7,2%, ekspansi paling lambat sejak kuartal pertama 2009.
Pemerintah telah menghindari penurunan suku bunga across-the-board dan memberikan sinyalemen akan mentolerir ekspansi lemah, meninggalkan ekonomi menuju pertumbuhan paling lambat dalam setahun penuh sejak 1990.
Produksi industri naik 8% pada September dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 7,5% dari perkiraan analis dan Agustus 6,9%, terendah dalam lebih dari lima tahun.
Sementara penjualan ritel meningkat 11,6% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 11,7% yang dilihat para ekonom dan pada Agustus 11,9%.
"Pemerintah telah menegaskan tidak ada stimulus yang dilaksanakan, dan saya pikir data hari ini akan lebih meningkatkan dan memperkuat tren itu," kata Zhu Haibin, kepala ekonom China di JPMorgan Chase & Co, Hong Kong.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (21/10/2014), Kantor Statistik Nasional (NBS) China mencatat produk domestik bruto (PDB) naik 7,3% pada periode Juli-September 2014 dari tahun sebelumnya.
Sementara estimasi analis yang disurvei Bloomberg sebesar 7,2%, ekspansi paling lambat sejak kuartal pertama 2009.
Pemerintah telah menghindari penurunan suku bunga across-the-board dan memberikan sinyalemen akan mentolerir ekspansi lemah, meninggalkan ekonomi menuju pertumbuhan paling lambat dalam setahun penuh sejak 1990.
Produksi industri naik 8% pada September dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 7,5% dari perkiraan analis dan Agustus 6,9%, terendah dalam lebih dari lima tahun.
Sementara penjualan ritel meningkat 11,6% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 11,7% yang dilihat para ekonom dan pada Agustus 11,9%.
"Pemerintah telah menegaskan tidak ada stimulus yang dilaksanakan, dan saya pikir data hari ini akan lebih meningkatkan dan memperkuat tren itu," kata Zhu Haibin, kepala ekonom China di JPMorgan Chase & Co, Hong Kong.
(dmd)