ESDM: Energi Kita Murah karena Utang
A
A
A
JAKARTA - Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, energi Indonesia seperti listrik saat ini masih tergolong murah.
Namun, murahnya energi ini berasal dari dana utang yang 'dipelihara' Indonesia. Karena itu, dia menyayangkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang terlalu boros penggunaan energi.
"Situasi energi kita selama ini sudah disadari menjadi kebutuhan utama. Energi kita itu murah. Tapi jangan salah, itu semua utang. Nah, dari utang saja kok sombongnya nggak ketulungan," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Meski demikian, dia menyadari kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Masyarakat dunia juga seakan terlena menikmati energi.
"Tapi enggak perlu khawatir, ini tidak di Indonesia saja, di dunia masalah energi juga menjadi isu perbincangan sehari-hari," tuturnya.
Rida menjelaskan, jalan keluar pemanfaatan energi adalah dengan mengembangkan energi baru dan terbarukan.
Sumber energi fosil yang dimanfaatkan sekarang akan habis karena tidak dapat diperbaharui.
"Jalan keluarnya, di sisi energi baru terbarukan, listrik kita nikmati dinginnya AC masih kita drive berbasis fosil, tidak saja karena keberadaan makin langka ada bonus tidak bagus masalah lingkungan," jelas Rida.
Energi baru terbarukan yang akan gencar dimanfaatkan adalah berbasis biomassa dan biogas.
Kementerian ESDM telah merevisi atuan Permen No 4/2012 menjadi Permen No 27/2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogass (PLTBg).
"Ini dilakukan untuk mengurangi pemanfaatan energi fosil, khususnya BBM di wilayah kepuluauan yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah," pungkas dia.
Namun, murahnya energi ini berasal dari dana utang yang 'dipelihara' Indonesia. Karena itu, dia menyayangkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang terlalu boros penggunaan energi.
"Situasi energi kita selama ini sudah disadari menjadi kebutuhan utama. Energi kita itu murah. Tapi jangan salah, itu semua utang. Nah, dari utang saja kok sombongnya nggak ketulungan," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Meski demikian, dia menyadari kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Masyarakat dunia juga seakan terlena menikmati energi.
"Tapi enggak perlu khawatir, ini tidak di Indonesia saja, di dunia masalah energi juga menjadi isu perbincangan sehari-hari," tuturnya.
Rida menjelaskan, jalan keluar pemanfaatan energi adalah dengan mengembangkan energi baru dan terbarukan.
Sumber energi fosil yang dimanfaatkan sekarang akan habis karena tidak dapat diperbaharui.
"Jalan keluarnya, di sisi energi baru terbarukan, listrik kita nikmati dinginnya AC masih kita drive berbasis fosil, tidak saja karena keberadaan makin langka ada bonus tidak bagus masalah lingkungan," jelas Rida.
Energi baru terbarukan yang akan gencar dimanfaatkan adalah berbasis biomassa dan biogas.
Kementerian ESDM telah merevisi atuan Permen No 4/2012 menjadi Permen No 27/2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogass (PLTBg).
"Ini dilakukan untuk mengurangi pemanfaatan energi fosil, khususnya BBM di wilayah kepuluauan yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah," pungkas dia.
(izz)