Pemerintah Tak Bisa Hanya Mengandalkan Pendekatan Moneter
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi Hendri Saparini menyatakan, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan moneter, seperti suku bunga dalam mengatasi ekonomi.
"Percuma juga suku bunga rendah karena mereka tidak punya akses seperti tidak ada jaminan," ujarnya, Minggu (26/10/2014).
Dia menilai saat ini terdapat kegagalan pasar sehingga defisit neraca perdagangan terus terjadi. Untuk itu, harus ada intervensi tangan pemerintah dalam bentuk strategi dan kebijakan untuk mendorong UKM.
"Pemerintah jangan gunakan pendekatan moneter terus. Karena fokusnya itu mendorong sektor riil bukan mencapai nilai tukar rupiah. Lihat saja China dengan suku bunga rendah mampu mendorong sektor riilnya," ungkap Hendri.
Dia mengatakan struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh sektor UMKM. Sekitar 67% usaha di Indonesia tergolong usaha informal yang ingin berusaha menjadi industri formal yang produktif dan kompetitif.
Sektor tersebut harus didorong untuk maju. Namun, kendala UKM tidak hanya masalah bunga pinjaman yang tinggi akibat adanya pengetatan dari Bank Indonesia (BI), tapi juga akses permodalan untuk pengembangan usaha kecil dari sektor perbankan yang sulit diperoleh.
"Semua pihak harus ikut menyelesaikan masalah UKM ini. Usaha sektor informal masih belum tersentuh. Hal ini menjadi tantangan bagaimana supaya potensi kecil bisa semakin besar, tentunya perlu modal dari bank," jelasnya.
"Percuma juga suku bunga rendah karena mereka tidak punya akses seperti tidak ada jaminan," ujarnya, Minggu (26/10/2014).
Dia menilai saat ini terdapat kegagalan pasar sehingga defisit neraca perdagangan terus terjadi. Untuk itu, harus ada intervensi tangan pemerintah dalam bentuk strategi dan kebijakan untuk mendorong UKM.
"Pemerintah jangan gunakan pendekatan moneter terus. Karena fokusnya itu mendorong sektor riil bukan mencapai nilai tukar rupiah. Lihat saja China dengan suku bunga rendah mampu mendorong sektor riilnya," ungkap Hendri.
Dia mengatakan struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh sektor UMKM. Sekitar 67% usaha di Indonesia tergolong usaha informal yang ingin berusaha menjadi industri formal yang produktif dan kompetitif.
Sektor tersebut harus didorong untuk maju. Namun, kendala UKM tidak hanya masalah bunga pinjaman yang tinggi akibat adanya pengetatan dari Bank Indonesia (BI), tapi juga akses permodalan untuk pengembangan usaha kecil dari sektor perbankan yang sulit diperoleh.
"Semua pihak harus ikut menyelesaikan masalah UKM ini. Usaha sektor informal masih belum tersentuh. Hal ini menjadi tantangan bagaimana supaya potensi kecil bisa semakin besar, tentunya perlu modal dari bank," jelasnya.
(dmd)