DPK BTN Kuartal III Tembus Rp101,84 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berhasil membukukan perolehan dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal III/2014 sebesar Rp101,84 triliun, atau naik 15% dibanding periode sama 2013 sebesar Rp88,54 triliun.
"Peningkatan DPK diperoleh berkat kerja keras dalam pengumpulan dana masyarakat baik melalui tabungan maupun prioritas," ujar Direktur Utama BTN Maryono dalam paparan kinerja keuangan BTN Kuartal III/2014 di Jakarta, Senin (27/10/2014).
Dia menjelaskan, kenaikan DPK sebesar 15% tersebut di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan yang hanya 11,63%.
Selain DPK yang tumbuh, penyaluran kredit BTN juga di atas industri perbankan yang hanya 13,43%.
Hingga kuartal III/2014, BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp110,54 triliun atau naik 14,5% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp96,53 triliun.
"Secara umum industri perbankan masih mengalami sejumlah tekanan. Di antaranya oleh ketatnya likuiditas serta situasi politik pasca pemilihan presiden beberapa waktu lalu yang turut berdampak pada perlambatan ekonomi nasional. Kendati demikian, kami mampu tumbuh di atas rata-rata industri," terangnya.
"Peningkatan DPK diperoleh berkat kerja keras dalam pengumpulan dana masyarakat baik melalui tabungan maupun prioritas," ujar Direktur Utama BTN Maryono dalam paparan kinerja keuangan BTN Kuartal III/2014 di Jakarta, Senin (27/10/2014).
Dia menjelaskan, kenaikan DPK sebesar 15% tersebut di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan yang hanya 11,63%.
Selain DPK yang tumbuh, penyaluran kredit BTN juga di atas industri perbankan yang hanya 13,43%.
Hingga kuartal III/2014, BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp110,54 triliun atau naik 14,5% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp96,53 triliun.
"Secara umum industri perbankan masih mengalami sejumlah tekanan. Di antaranya oleh ketatnya likuiditas serta situasi politik pasca pemilihan presiden beberapa waktu lalu yang turut berdampak pada perlambatan ekonomi nasional. Kendati demikian, kami mampu tumbuh di atas rata-rata industri," terangnya.
(izz)