Tarif Tol Surabaya-Gresik Bakal Naik 30%

Rabu, 29 Oktober 2014 - 02:02 WIB
Tarif Tol Surabaya-Gresik...
Tarif Tol Surabaya-Gresik Bakal Naik 30%
A A A
SURABAYA - PT Marganumi Matraraya bersama PT Tirtobumi Prakarsatama dan PT Jasa Marga (Persero) mengeluarkan investasi sebesar Rp579,4 miliar. Dana tersebut untuk melakukan rekonstruksi dan penambahan jalan tol baru Surabaya-Gresik.

Investasi yang dilakukan bertujuan untuk memperlancar alur distribusi barang untuk pengembangan perekonomian di Jawa Timur (Jatim). Sebab, jika tidak dilakukan pembenahan dan penambahan, akan terjadi biaya tinggi atau high cost dalam pendistribusian. Kondisi tersebut memicu melemahnya daya saing yang ada di jatim.

“Tanpa tersedia jalan yang representative, bukan hanya menghambat jalur distribusi barang dari sejumlah industri namun juga bisa memicu biaya tinggi (high cost) sehingga daya saing juga akan lemah,” kata Ach. Suryadi, HRD and GA Director PT Margabumi Matraraya kemarin.

Untuk itu, perbaikan dan penambahan lajur tol merupakan solusi yang tepat. Apalagi, wilayah barang diprediksi akan menjadi pusat perekonomian Jatim. Hal itu terjadi lantaran wilayah barat tersedia Pelindo III dan Teluk Lamong yang akan beroperasi dalam waktu dekat.

Meliah fakta itu, PT Marganumi Matraraya beserta PT Tirtobumi Prakarsatama dan PT Jasa Marga (Persero) melakukan perbaikan dfan penamhaban jalur. “Lajur yang ditambah adalah ruas Kebomas–Manyar sepanjang 3,40 km yang semula hanya 2 x 1 lajur (dua arah) menjadi 2 x 2 lajur (dua arah),” ujarnya.

Selain itu, ujar Suryadi, pihaknya juga melakukan perbaikan konstruksi pile slab pada KM 1 + 750 s/d KM 11 + 900 yang meliputi penebalan sisi bawah slab sepanjang 6.600 meter dengan lebar 2 x 10,7 meter, jacketing ujung atas tiang pancang sebanyak 6.350 tiang, perbaikan balok sprandel, penggantian sebagian tulangan beton pada pile slab serta pemasangan concrete barrier dan parapet, serta jembatan railway sepanjang 968 meter juga direkonstruksi dan diperlebar dari 2 x 11,2 meter menjadi 2 x 15,7 meter.

“Karena itu investasi yang dibutuhkan kali ini lumayan besar. Pengerjaan proyek telah dilakukan sejak awal tahun 2013 dan kami harapkan akhir Oktober tahun ini semuanya sudah selesai,” tambahnya.

Dikatakan, pengerjaan rekonstruksi dan penambahan lajur ini dmaksudkan untuk menopang arus keluar masuk barang industri yang semakin berkembang pesat di Surabaya Barat dan Gresik. Apalagi dengan beroperasi Pelabuhan Teluk Lamong maka kegiatan distribusi barang dari aneka pabrik di dua wilayah ini juga semakin tinggi. Sehingga kapasitas jalan tol perlu ditambah.

Kegiatan investasi ini juga adalah bagian dari kewajiban PT Margabumi Patraraya selaku pengelolah Jalan Tol Surabaya Gresik sepanjang 20,73 km berdasarkan Berita Acara No. 351/BPJT/KE/HK.0203/2012 tanggal 3 Juli 2012 yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan pada Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 242/KPTS/M/2012 tanggal 13 Agustus 2012.

Seiring dengan tambahan investasi yang telah dikeluarkan oleh Badan Usaha, serta semakin meningkatnya biaya pemeliharaan jalan tol akibat makin tingginya harga material dan biaya tenaga kerja sebagai konsekwensi dari laju inflasi selama 3 tahun ini, PT Margabumi Matraraya telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk menaikkan tarif tol sesuai Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tersebut di atas.

Kenaikan tarif ini juga mengacu pada Undang-undang No. 38/2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No 15/2005 tentang jalan tol, sesuai ketentuan dalam Undang Undang tersebut evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali . Terakhir kenaikan tariff tol Surabaya – Gresik dilakukan pada 20 Pebruari 2012 yang lalu dengan Kepmen PU No 36/KPTS/M/2012 tanggal 13 Pebruari 2012.

“Jadi sekarang memang sudah waktunya untuk dinaikan kembali. Besarnya kenaikan tariff tol sekitar 30% dari tarif sekarang,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan, untuk eilayah barat akan terjadi kepadatan arus lalu lintas. Kondisi ini terjadi karena Teluk Lamong bakal beroperasi secara penuh. Untuk itu, perlu adanya sinergi dari pemerintah untuk mengurai kemacetan yang terjadi.

“Pembuatan tol merupakan salah satu solusi mengurai kemacetan. Aktifitas ekonomi disini (wilayah barat) bakal naik,” katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)