Pertamina Rampungkan Dua Tangki di Tuban
A
A
A
TUBAN - PT Pertamina (Persero) menargetkan pembangunan dua tangki penampungan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium berkapasitas 50.000 kiloliter (kl) di Terminal BBM Tuban tuntas pertengahan 2015.
Dua unit tangki khusus premium guna tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas daya tampung BBM seiring terus meningkatnya permintaan masyarakat. “Total investasinya Rp56 miliar. Targetnyapertengahantahun depan sudah selesai,” kata Operation Head Terminal BBM Tuban Hari Purnomo saat dijumpai di Tuban, JawaTimur, kemarin. Menurut Hari, pembangunan tangki penampungan BBM ini dimulai awal 2013 dengan biaya sekitar Rp28 miliar per tangki.
Saat ini terdapat 10 tangki penam-pungan di Terminal BBM Tuban dengan total kapasitas 350.000 kl, dengan rincian 200.000 kl untuk solar dan 150.000 untuk premium. “Kalau dua tangki ini jadi, kapasitas akan bertambah menjadi 450.000 kl,” tuturnya. Hari menyebutkan, BBM yang ditampung di terminal ini produksi dari berbagai daerah di Indonesia dan BBM yang dibeli dari luar negeri. Dari fasilitas ini, BBM selanjutnya didistribusikan di wilayah kerja Pertamina Region V. Hari menambahkan, pasokan BBM yang masuk ke terminal ini 98% merupakan hasil impor antara lain dari Singapura, Malaysia, dan Kuwait.
“Untuk pasokan dari dalam negeri hanya 2% atau sekitar 30.000kl, sementara yang impor 320.000 kl,” katanya. Dia mengatakan, Terminal BBM Tuban menopang pasokan Lamongan, Tuban, Rembang, Cepu dan Pati. Terminal BBM ini juga ikut menopang cadangan untuk Indonesia Timur di antaranya Makassar, Wamena, Kupang, dan Bau- Bau. “Dan kadang-kadang kita mem-back up Surabaya juga,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Terminal BBM Tuban merupakan fasilitas terminal bahan bakar terbesar dari sisi kapasitas di Jawa Timur, Bali, dan NusaTenggara. Terletak dipesisir pantai utara Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Terminal BBM Tuban saat ini berkapasitas 350.000 kl dan merupakan tulang punggung pasokan untuk Jawa Timur dan buffer stock BBM nasional.
Nanang wijayanto
Dua unit tangki khusus premium guna tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas daya tampung BBM seiring terus meningkatnya permintaan masyarakat. “Total investasinya Rp56 miliar. Targetnyapertengahantahun depan sudah selesai,” kata Operation Head Terminal BBM Tuban Hari Purnomo saat dijumpai di Tuban, JawaTimur, kemarin. Menurut Hari, pembangunan tangki penampungan BBM ini dimulai awal 2013 dengan biaya sekitar Rp28 miliar per tangki.
Saat ini terdapat 10 tangki penam-pungan di Terminal BBM Tuban dengan total kapasitas 350.000 kl, dengan rincian 200.000 kl untuk solar dan 150.000 untuk premium. “Kalau dua tangki ini jadi, kapasitas akan bertambah menjadi 450.000 kl,” tuturnya. Hari menyebutkan, BBM yang ditampung di terminal ini produksi dari berbagai daerah di Indonesia dan BBM yang dibeli dari luar negeri. Dari fasilitas ini, BBM selanjutnya didistribusikan di wilayah kerja Pertamina Region V. Hari menambahkan, pasokan BBM yang masuk ke terminal ini 98% merupakan hasil impor antara lain dari Singapura, Malaysia, dan Kuwait.
“Untuk pasokan dari dalam negeri hanya 2% atau sekitar 30.000kl, sementara yang impor 320.000 kl,” katanya. Dia mengatakan, Terminal BBM Tuban menopang pasokan Lamongan, Tuban, Rembang, Cepu dan Pati. Terminal BBM ini juga ikut menopang cadangan untuk Indonesia Timur di antaranya Makassar, Wamena, Kupang, dan Bau- Bau. “Dan kadang-kadang kita mem-back up Surabaya juga,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Terminal BBM Tuban merupakan fasilitas terminal bahan bakar terbesar dari sisi kapasitas di Jawa Timur, Bali, dan NusaTenggara. Terletak dipesisir pantai utara Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Terminal BBM Tuban saat ini berkapasitas 350.000 kl dan merupakan tulang punggung pasokan untuk Jawa Timur dan buffer stock BBM nasional.
Nanang wijayanto
(ars)