PT IKI Target Produksi 4 Kapal Bertonasa 5.000 Ton

Kamis, 30 Oktober 2014 - 01:01 WIB
PT IKI Target Produksi 4 Kapal Bertonasa 5.000 Ton
PT IKI Target Produksi 4 Kapal Bertonasa 5.000 Ton
A A A
MAKASSAR - Perusahaan pembuat kapal, PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar akan menargetkan memproduksi sebanyak 4 unit kapal bertonasa 5.000 ton.

Menurut Direktur Operasi PT IKI Makassar Ahri Abdullah, kebutuhan kapal di Indonesia cukup besar dalam mendukung rencana presiden terpilih membangun tol laut untuk memudahkan aktivitas perekonomian, dimana saat ini kapal yang beroperasi mencapai 13.000 unit dari total jumlah pulau yang terkoneksi mencapai 17.500 pulau.

Jika merujuk pada jumlah itu, kata dia, idealnya dibutuhkan rasio 1 banding 1 dari pulau yang ada,maka terdapat kekurangan mencapai 4.000 kapal dengan kebutuhan mendesak untuk memenuhi moda transportasi tol laut mencapai 50 unitdalam waktu cepat.

"Dari jumlah kebutuhan 50 unit kapal menduling program tol laut, kami berencana memproduksi sebanyak 4 unit kapal dengan target pengerjaan dimulai pada 2015 mendatang. Dimana, dalam satu kapalnya dibutuhka alokasi anggaran Rp140 miliar dengan jangka waktu pengerjaan satu unitnya mencapai satu tahun," ujarnya disela-sela pelatihan dan sertifikasi SDM bidang pengelasan kapal yang diselenggarakan PT IKI, Rabu (29/10/2014).

Dia menjelaskan, produk satu unit kapal tersebut membutuhkan sebanyak 160 tenaga kerja dengan latar belakang keahlian yang berbeda, mulai dari pengelasan kapal di darat hingga pengelasan kapal di bawah laut yang mana keahlian mereka ini harus disertifikasi demi memenuhi persaingan tenaga kerja disektor perkapalan yang tentunya semakin ketat.

Sementara itu, Direktur Industri Maritim Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan (IMKAP) Asrin Noholo memaparkan, Kementerian Perindusrtian tengah genjar mensosialiasikan ke sektor industri khususnya perkapalan agar senantiasa memenuhi target MEA, dimana hal itu diwujudkan dengan menggenjot pelaksanaan sertifikasi keahlian.

Tujuannya, agar produksi yang dihasilkan mampu bersaing di ASEAN dan memang tidak kalah kualitasnya.

"Di Indonesia hingga 2015 ditargetkan mensertifikasi sebanyak 1000 tenaga kerja dengan latar belakang keahlian berbeda, jumlah itu lebih sedikit dibandingkan total ketersediaan tenaga kerja yang mencapai 3000 orang. Makanya, secara bertahap dilakukan pelatihan agar mereka dapat bersaing di skala international," paparnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7673 seconds (0.1#10.140)