Menkeu Kisahkan Sejarah ORI
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro sempat mengisahkan mengenai sejarah Oeang Republik Indonesia (ORI) dalam pidatonya saat upacara memperingati Hari Oeang ke-68 di lapangan Gedug Tua, Kemenkeu.
"Menengok ke catatan sejarah bangsa Indonesia, sebuah peristiwa penting terjadi pada 30 Oktober 1946. Hari itu Pemerintah Indonesia mengedarkan ORI untuk pertama kalinya, serta menyatakan bahwa uang Jepang, uang NICA dan unang Javasche Bank sudah tidak berlaku lagi," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, setelah diedarkannya ORI di Indonesia, masyarakat menerimanya dengan penuh rasa bangga.
Mata uang ini menjadi lambang kedaulatan bangsa Indonesia, wujud rasa percaya diri akan keberadaan sebuah negara yang baru berdiri.
"Kelahiran ORI menginspirasi kita untuk meneladani tindakan kepahlawanan di masa lalu. Semangat dan perjuangan untuk menjaga serta mempertahankan kedaulatan bangsa itu nyata adanya," jelas Bambang.
Menurutnya, peristiwa besar tersebut turut mengilhami kita untuk menciptakan peristiwa gemilang di masa kini, dalam bentuk perjuangan yang berbeda.
"Untuk itu, melalui peringatan Hari Oeang, saya mengajak seluruh keluarga besar Kemenkeu, mari kita gelorakan semangat di dada masing-masing dalam perjuangan mengawal keuangan negara menuju Indonesia jaya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Oeang Republik Indonesia atau ORI ini adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka.
(Baca: Peringati Hari Oeang, Kemenkeu Gelar Upacara)
"Menengok ke catatan sejarah bangsa Indonesia, sebuah peristiwa penting terjadi pada 30 Oktober 1946. Hari itu Pemerintah Indonesia mengedarkan ORI untuk pertama kalinya, serta menyatakan bahwa uang Jepang, uang NICA dan unang Javasche Bank sudah tidak berlaku lagi," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, setelah diedarkannya ORI di Indonesia, masyarakat menerimanya dengan penuh rasa bangga.
Mata uang ini menjadi lambang kedaulatan bangsa Indonesia, wujud rasa percaya diri akan keberadaan sebuah negara yang baru berdiri.
"Kelahiran ORI menginspirasi kita untuk meneladani tindakan kepahlawanan di masa lalu. Semangat dan perjuangan untuk menjaga serta mempertahankan kedaulatan bangsa itu nyata adanya," jelas Bambang.
Menurutnya, peristiwa besar tersebut turut mengilhami kita untuk menciptakan peristiwa gemilang di masa kini, dalam bentuk perjuangan yang berbeda.
"Untuk itu, melalui peringatan Hari Oeang, saya mengajak seluruh keluarga besar Kemenkeu, mari kita gelorakan semangat di dada masing-masing dalam perjuangan mengawal keuangan negara menuju Indonesia jaya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Oeang Republik Indonesia atau ORI ini adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka.
(Baca: Peringati Hari Oeang, Kemenkeu Gelar Upacara)
(izz)