Harga CPO Dongkrak Pendapatan DSNG Tumbuh 39%

Kamis, 30 Oktober 2014 - 11:55 WIB
Harga CPO Dongkrak Pendapatan DSNG Tumbuh 39%
Harga CPO Dongkrak Pendapatan DSNG Tumbuh 39%
A A A
JAKARTA - Kenaikan harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) pada sembilan bulan pertama tahun ini mendongkrak pendapatan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) tumbuh hingga 39,2% menjadi Rp3,73 triliun dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Djojo Boentoro mengungkpkan, naiknya pendapatan mendorong laba bersih DSN Grup melonjak 323% menjadi sebesar Rp521,5 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp123,3 miliar.

"Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan, khususnya yang berasal dari industri kelapa sawit. Tanaman kita memang relatif muda, sekitar 7 tahunan, ditambah dengan kenaikan harga sawit dan harga CPO kita cukup baik," papar Djojo dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Dia menjelaskan, meskipun dalam beberapa bulan terakhir ini harga CPO cenderung melemah, kondisi harga sawit perseroan bertahan dan stabil.

Dia mengungkapkan, harga rata-rata CPO dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp8,52 juta per ton. Harga tersebut masih lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata CPO sembilan bulan tahun lalu yang mencapai Rp6,67 juta per ton.

Djojo lebih lanjut menjelaskan, industri kelapa sawit masih memberikan sumbangan terbesar pendapatan bersih DSN Group, yakni mencapai Rp2,71 triliun atau 72,7% dari total pendapatan bersih perseroan.

"Pendapatan sawit tinggi didukung oleh penambahan satu pabrik yang baru beroperasi. Nanti di Desember kita operasikan juga satu lagi pabrik baru," ujar dia.

Wakil Direktur Utama Andrianto Oetomo mengatakan, pabrik baru juga akan dibangun di akhir tahun depan. Adapun biayanya diambil dari belanja modal perseroan yang dianggrkan sekitar USD70 juta-USD80 juta.

"Itu untuk pabrik dengan kapasitas 60 ton per jam sekitar USD20 juta dan penanaman baru yang kita investasikan rata-rata USD5.000-USD5.500 per hektare (ha)," kata dia.

Sampai akhir September 2014, jumlah tertanam kebun inti telah mencapai 61.469 ha, dengan usia rata-rata tanaman kebun inti mencapai 7,4 tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 48.038 ha merupakan kebun yang sudah menghasilkan.

Adapun produksi tandan buah segar kebun inti dalam sembilan bulan pertama tahun ini telah mencapai 920,1 ribu ton atau naik sebesar 11,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 826,1 juta ton.

Sementara produksi CPO juga meningkat 24,1% menjadi 288.700 ton dibandingkan sembilan bulan pertama tahun lalu sebanyak 232.700 ton.

Sedangkan produksi palm kernel oil (PKO) juga meningkat dari 8.636 ton pada kuartal III tahun lalu menjadi 12.841 ton. Perseroan masih mampu mempertahankan oil extraction rate (OER) pada level 24% pada sembilan bulan pertama tahun ini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3284 seconds (0.1#10.140)