Harga BBM Naik Sebelum Tahun Baru
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) paling lambat akhir Desember. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, keputusan itu dipastikan tidak akan terlambat lagi sampai 2015.
"Pokoknya kenaikan sebelum 1 Januari 2015. BBM naik," ujar Bambang di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin. Pernyataan tersebut disampaikan Bambang seusai mengikuti rapat terbatas bidang ekonomi yang membahas tentang BBM di Kantor Wapres. Rapat yang dipimpin langsung oleh Wapres Jusuf Kalla itu antara lain dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.
Sebelum harga BBM dinaikkan, pemerintah akan segera menyosialisasikan kompensasi kepada masyarakat berupa Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Program Keluarga Sejahtera. Bambang mengatakan, dana kompensasi terhadap kenaikan itu akan menggunakan anggaran yang ada dalam APBN 2014 yang tersisa sebesar Rp5 triliun."Iya pokoknya (saat ini) kita fokus pada program perlindungan sosial yang tepat sasaran," ujarnya.
Sementara itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengungkapkan, kementeriannya akan menyiapkan semua langkah antisipasi yang dibutuhkan bila pemerintah menaikkan harga BBM. Mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan, lancarnya pemberian kompensasi kepada masyarakat menjadi tanggung jawab kementerian yang dipimpinnya dan Kementerian Keuangan.
"Tentu saja saya sebagai menko PMK akan menyiapkan kementerian terkait untuk siap-siap (menyalurkan kompensasi) kalau memang hal itu terjadi. Sudah menjadi tanggung jawab dari menkeu untuk segera mempersiapkan segala sesuatu kalau itu akan menjadi keputusan pemerintah," ucapnya. Menurut Puan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat pada 7 November mendatang.
Peluncuran tiga kartu ini selain sebagai salah satu kompensasi dinaikkan harga BBM, sekaligus juga untuk mewujudkan janji kampanye Jokowi-JK pada pilpres lalu. Sampai akhir Desember 2014 sebanyak 1 juta kartu akan diterbitkan dan dibagikan kepada rakyat Indonesia. Pemberian kartu juga akan dilakukan secara bertahap sampai 2015 di bawah koordinasi Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil memastikan pemerintah dapat memenuhi ketersediaan BBM hingga menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru. Jaminan ini diberikan pemerintah di tengah isu kenaikan harga BBM dan kuota BBM yang semakin menipis. Sofyan menegaskan, fokus pengendalian BBM akan dititikberatkan pada pengaturan di BPH Migas dan Kementerian Keuangan.
"Tadi kami juga membahas masalah tersebut (kuota BBM yang menipis) dan telah diantisipasi kira-kira tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah. Dengan antisipasi itu, diharapkan tidak ada antrean atau kelangkaan (BBM) seperti yang terjadi beberapa waktu lalu," tambahnya. Terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan akan segera menyiapkan program jangka panjang dalam memperbaiki pola subsidi BBM.
Selama ini subsidi banyak dinikmati oleh kalangan menengah ke atas."Soal harga BBM kami berusaha mengembalikan subsidi pada tracknya. Seperti yang di awal bahwa Presiden ingin menerapkan program yang langsung ke masyarakat kelas menengah ke bawah," kata dia saat sertijab di Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin. Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, memang harus ada kebijakan efektif dalam rangka mengurangi konsumsi BBM bersubsidi salah satunya menaikkan harga BBM subsidi.
"Berkaca pada pengalaman kita tahun lalu, kenaikan harga BBM subsidi efektif mengurangi konsumsi BBM nasional," ujarnya. Pertamina memperkirakan jatah BBM bersubsidi 46 juta kiloliter (kl) akan habis seluruhnya pada 25 Desember 2014. Agar cukup sampai akhir tahun, konsumsi BBM bersubsidi harus ditekan.
"Kita (Pertamina) sudah jauh hari memprediksi BBM subsidi tahun ini tidak akan cukup sampai akhir tahun," ujarnya.
Rarasati syarief/ Nanang wijayanto
"Pokoknya kenaikan sebelum 1 Januari 2015. BBM naik," ujar Bambang di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin. Pernyataan tersebut disampaikan Bambang seusai mengikuti rapat terbatas bidang ekonomi yang membahas tentang BBM di Kantor Wapres. Rapat yang dipimpin langsung oleh Wapres Jusuf Kalla itu antara lain dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.
Sebelum harga BBM dinaikkan, pemerintah akan segera menyosialisasikan kompensasi kepada masyarakat berupa Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Program Keluarga Sejahtera. Bambang mengatakan, dana kompensasi terhadap kenaikan itu akan menggunakan anggaran yang ada dalam APBN 2014 yang tersisa sebesar Rp5 triliun."Iya pokoknya (saat ini) kita fokus pada program perlindungan sosial yang tepat sasaran," ujarnya.
Sementara itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengungkapkan, kementeriannya akan menyiapkan semua langkah antisipasi yang dibutuhkan bila pemerintah menaikkan harga BBM. Mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan, lancarnya pemberian kompensasi kepada masyarakat menjadi tanggung jawab kementerian yang dipimpinnya dan Kementerian Keuangan.
"Tentu saja saya sebagai menko PMK akan menyiapkan kementerian terkait untuk siap-siap (menyalurkan kompensasi) kalau memang hal itu terjadi. Sudah menjadi tanggung jawab dari menkeu untuk segera mempersiapkan segala sesuatu kalau itu akan menjadi keputusan pemerintah," ucapnya. Menurut Puan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat pada 7 November mendatang.
Peluncuran tiga kartu ini selain sebagai salah satu kompensasi dinaikkan harga BBM, sekaligus juga untuk mewujudkan janji kampanye Jokowi-JK pada pilpres lalu. Sampai akhir Desember 2014 sebanyak 1 juta kartu akan diterbitkan dan dibagikan kepada rakyat Indonesia. Pemberian kartu juga akan dilakukan secara bertahap sampai 2015 di bawah koordinasi Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil memastikan pemerintah dapat memenuhi ketersediaan BBM hingga menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru. Jaminan ini diberikan pemerintah di tengah isu kenaikan harga BBM dan kuota BBM yang semakin menipis. Sofyan menegaskan, fokus pengendalian BBM akan dititikberatkan pada pengaturan di BPH Migas dan Kementerian Keuangan.
"Tadi kami juga membahas masalah tersebut (kuota BBM yang menipis) dan telah diantisipasi kira-kira tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah. Dengan antisipasi itu, diharapkan tidak ada antrean atau kelangkaan (BBM) seperti yang terjadi beberapa waktu lalu," tambahnya. Terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan akan segera menyiapkan program jangka panjang dalam memperbaiki pola subsidi BBM.
Selama ini subsidi banyak dinikmati oleh kalangan menengah ke atas."Soal harga BBM kami berusaha mengembalikan subsidi pada tracknya. Seperti yang di awal bahwa Presiden ingin menerapkan program yang langsung ke masyarakat kelas menengah ke bawah," kata dia saat sertijab di Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin. Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, memang harus ada kebijakan efektif dalam rangka mengurangi konsumsi BBM bersubsidi salah satunya menaikkan harga BBM subsidi.
"Berkaca pada pengalaman kita tahun lalu, kenaikan harga BBM subsidi efektif mengurangi konsumsi BBM nasional," ujarnya. Pertamina memperkirakan jatah BBM bersubsidi 46 juta kiloliter (kl) akan habis seluruhnya pada 25 Desember 2014. Agar cukup sampai akhir tahun, konsumsi BBM bersubsidi harus ditekan.
"Kita (Pertamina) sudah jauh hari memprediksi BBM subsidi tahun ini tidak akan cukup sampai akhir tahun," ujarnya.
Rarasati syarief/ Nanang wijayanto
(bbg)