Tiket KA Lokal Bandung Akan Berubah Bentuk

Jum'at, 31 Oktober 2014 - 07:02 WIB
Tiket KA Lokal Bandung Akan Berubah Bentuk
Tiket KA Lokal Bandung Akan Berubah Bentuk
A A A
BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) II Bandung akan memberlakukan bentuk tiket baru yang dikhususkan untuk KA jarak dekat mulai 1 November.

Bentuk tiket baru ini dikenal dengan jenis tiket thermal. Kepala Humas KAI Daop II Bandung Zunerfin mengatakan, pemberlakuan ini yang pertama dari seluruh Daop secara nasional.

Hal ini dilakukan demi peningkatan pelayanan pada pengguna jasa moda transportasi ini.

"Perubahan bentuk ini sengaja dilakukan demi memperbaiki kecepatan pelayanan tiket, khususnya pada KA lokal/komuter. Sebelumnya kami telah melakukan evaluasi terutama pada seringnya terjadi antrean di tempat pencetakan tiket," tuturnya kepada wartawan, Kamis (30/10/2014).

Dengan tiket thermal ini, maka diharapkan tidak akan terjadi antrean panjang pembeli tiket dan mengganggu para penumpang KA yang lain.

Penumpang akan lebih efisien dalam membeli dan mencetak tiket. "Pencetakan satu tiket thermal ini hanya berlangsung 0,5 detik. Pencetakan lebih cepat jika dibandingkan tiket lama yang memakan waktu 14-15 detik per tiket," ungkapnya.

Pada awal pengoperasiannya, kata dia, tiket thermal ini khusus berlaku untuk KA jarak dekat meliputi KA Ekonomi Bandung Raya, KA Patas Bandung Raya dan KA lokal Cibatuan.

Sementara, untuk tiket KA jarang jauh masih menggunakan tiket yang lama. Ke depan, pihaknya berencana memberlakukan hal sama pada KA jarak jauh.

"Saat ini, tiket thermal hanya diberlakukan untuk KA ekonomi dan patas Bandung Raya dan KA Lokal Cibatuan," katanya.

Dia menjelaskan, tiket thermal ini memiliki ciri berupa kertas thermal warna putih dengan ukuran 8cm x 9cm. Selain itu, terdapat logo dan tulisan PT KAI pada kanan dan kiri tiket thermal tersebut.

"Dan di dalam hasil cetakan tiket, nantinya akan tercantun nama dan nomor KA, nama stasiun dan jam berangkat, nama stasiun tujuan, dan jam tiba, tanggal keberangkaran, barcode, harga tiket serta data petugas beserta loket penjualan dan jam pencetakan," terangnya.

Zunerfin mengatakan, tiket thermal ini memiliki bentuk lebih simpel dibandingkan tiket lama. Dan tidak dapat difoto copy maupun di scanning untuk menghindari adanya tindakan ilegal.

Salah seorang pengguna jasa KA Reza S Zaki mengatakan, perubahan bentuk tiket ini tidak terlalu signifikan karena hanya merubah jenis kertas yang dicetak.
Mungkin akan terjadi efisiensi pada saat pencetakannya. Tetapi inovasinya, cenderung tanggung.

"Padahal, mungkin lebih baik kalau menggunakan kartu seperti yang digunakan di Trans Jakarta atau konsep kartu e-money yang sekarang berkembang di tol. Selain mendukung aspek lingkungan atau pro green, hal ini juga mendidik masyarakat untuk lebih modern," jelas dia.

Konsep tersebut sudah diaplikasikan di KRL meski pada awalnya masyarakat kesulitan bahkan kartunya banyak yang hilang.

Namun, sekarang sistemnya sudah diperbaiki dengan konsep penggunaan jaminan uang sebesar Rp5.000 dan ketika sudah sampai ditukarkan kembali dengan kartunya.

"Mungkin perubahan dari tiket ke kartu semacam itu akan lebih inovatif ke depannya. Alasan perubahannya juga lebih rasional. Semoga ke depan dengan adanya Dirut PT KAI yang baru tidak sampai memerosotkan kemewahan yang sudah dibangun di PT KAI," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7396 seconds (0.1#10.140)