BI Prediksi Ekonomi Sulsel Triwulan IV Tumbuh Positif
A
A
A
MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan IV di tahun ini akan tumbuh positif, hal tersebut didorong meningkatnya transaksi dari sektor perdagangan, hotel dan restaurant.
Menurut Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah I Sulampapua Suhaedi, secara sektoral permintaan domestik di triwulan IV akan meningkat, seiring dengan peningkatan transaksi di triwulan III hal tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) mencapai 26,49% atau lebih tinggi dibandingkan triwulan III dikisaran 23,54%.
"Kontribusi peningkatan dunia usaha terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,23% yang didukung oleh permintaan meningkat, kapasitas produksi meningkat dan peningkatan pangsa pasar. Kemudian, disusul sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang meningkat dikisaran 6,89%," ujarnya, Kamis (30/10/2014).
Dia menjelaskan, dari sisi aset yang salah satunya tercermin di harga properti menunjukkan trend kenaikan harga yang akan tetap terlanjut, dimana prediksi triwulan IV yang menunjukkan bahwa kenaikan harga jual rumah tinggal di pasar perdana meningkat sebesar 2,55% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Sementara itu, ungkap Suhaedi, kinerja perbankan sulsel tercermin dari aset, dana pihak ketiga dan kredit pada bulan September mengalami pertumbuhan yang melambat.
"Bulan lalu aset perbankan mencapai Rp99,57 triliun atau tumbuh sebesar 12,28% dari tahun ke tahun dan mengalami akselerasi selama 3 bulan terakhir setelah sebelumnya mengalami tren penurunan,"ungkapnya.
Sedangkan, dari segi DPK pada bulan lalu tercatat sebesar Rp64,13 triliun atau tumbuh sebesar 12,11%. Begitupun pada sisi kredit di bulan lalu tumbuh sebesar 8,34% meningkat dari 78,21 triliun di tahun lalu dan di tahun ini di bulan yang sama naik menjadi Rp86,25 triliun.
Menurut Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah I Sulampapua Suhaedi, secara sektoral permintaan domestik di triwulan IV akan meningkat, seiring dengan peningkatan transaksi di triwulan III hal tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) mencapai 26,49% atau lebih tinggi dibandingkan triwulan III dikisaran 23,54%.
"Kontribusi peningkatan dunia usaha terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,23% yang didukung oleh permintaan meningkat, kapasitas produksi meningkat dan peningkatan pangsa pasar. Kemudian, disusul sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang meningkat dikisaran 6,89%," ujarnya, Kamis (30/10/2014).
Dia menjelaskan, dari sisi aset yang salah satunya tercermin di harga properti menunjukkan trend kenaikan harga yang akan tetap terlanjut, dimana prediksi triwulan IV yang menunjukkan bahwa kenaikan harga jual rumah tinggal di pasar perdana meningkat sebesar 2,55% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Sementara itu, ungkap Suhaedi, kinerja perbankan sulsel tercermin dari aset, dana pihak ketiga dan kredit pada bulan September mengalami pertumbuhan yang melambat.
"Bulan lalu aset perbankan mencapai Rp99,57 triliun atau tumbuh sebesar 12,28% dari tahun ke tahun dan mengalami akselerasi selama 3 bulan terakhir setelah sebelumnya mengalami tren penurunan,"ungkapnya.
Sedangkan, dari segi DPK pada bulan lalu tercatat sebesar Rp64,13 triliun atau tumbuh sebesar 12,11%. Begitupun pada sisi kredit di bulan lalu tumbuh sebesar 8,34% meningkat dari 78,21 triliun di tahun lalu dan di tahun ini di bulan yang sama naik menjadi Rp86,25 triliun.
(gpr)