Pertamina-Angola Kembangkan Bisnis Hulu-Hilir Migas

Jum'at, 31 Oktober 2014 - 16:56 WIB
Pertamina-Angola Kembangkan Bisnis Hulu-Hilir Migas
Pertamina-Angola Kembangkan Bisnis Hulu-Hilir Migas
A A A
JAKARTA - PT Pertamina hari ini bersama perusahaan migas nasional Angola, Sonangol EP, menjalin kesepakatan yang disaksikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK).

Penandatanganan kesepakatan yang berlangsung di Kantor Wakil Presiden, Jakarta dilakukan oleh Plt Direktur Utama Pertamina Muhamad Husen dan Chairman of Board of Director Sonangol EP Francisco de Lemos Jose Maria.

Penandanganan kesepakatan kerja sama tersebut dituangkan dalam Framework Agreement. Kesepakatan itu untuk kerja sama pengembangan bisnis hulu, hilir, dan perdagangan migas.

Framework Agreement akan menjadi kerangka kerja sama Pertamina-Sonangol dalam pengembangan bisnis hulu, proyek kilang petroleum dan petrokimia serta kerja sama impor dan ekspor produk kilang, minyak mentah dan gas bumi.

Kesepakatan yang merupakan hasil kerja sama government to government (G to G) ini, selanjutnya akan menjadi landasan bagi kedua perusahaan untuk membentuk perusahaan patungan yang akan mengelola proyek-proyek hasil kerja sama tersebut.

Dalam waktu tujuh hari ke depan, Pertamina dan Sonangol EP bakal membentuk Gugus Tugas. Sehingga perusahaan patungan bisa dibentuk untuk merealisasikan berbagai kerja sama yang akan diinisiasi.

Selanjutnya, perusahaan patungan itu bakal melakukan berbagai persiapan detail proyek-proyek serta pelaksanaannya yang disepakati Pertamina dan Sonangol.

"Kerja sama ini dapat terjalin sebagai wujud dari hubungan baik yang terjalin erat antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik Angola," kata Husen di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Pertamina, kata Husen, siap merealisasikan kerja sama ini sekaligus sebagai milestone bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis utamanya di sektor minyak dan gas bumi.

"Kami bersama mitra akan bersama-sama menggali berbagai potensi proyek, baik proyek hulu minyak dan gas bumi di Angola, Indonesia maupun di negara lain, maupun proyek pembangunan kilang yang sangat diperlukan Indonesia untuk menjamin ketahanan energi nasionalnya," tuturnya.

Sementara, JK mengatakan, bahwa Angola pernah mengalami pergolakan. Namun, saat ini menjadi salah satu negara di Afrika yang terkaya. Karena Angola memiliki minyak, gas dan mineral lainnya.

"Angola investasi ke sini, tapi propper itu untuk membicarakan Angola," kata dia dalam kesempatan yang sama.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4746 seconds (0.1#10.140)