Perbankan Minat Beri Kredit ke Galangan Kapal Batam
A
A
A
BATAM - Sektor galangan kapal di Batam diprediksi bakal menjadi primadona bagi perbankan syariah dalam pembiayaan modal kerja seiring rencana Presiden Joko Widodo mengembangkan sektor maritim.
Direktur PermataBank Syariah Achmad K Permana mengatakan, banyaknya perusahaan galangan kapal di Batam menjadi sektor yang menarik bagi pihaknya untuk meningkatkan penyaluran kredit melalui produk syariah.
PermataBank Syariah sendiri mematok target dari unit syariah yang baru diresmikan di PermataBank Cabang Batam agar bisa berkontribusi menyumbang keuntungan sebesar 20% dari total keseluruhan unit syariah di Indonesia.
Adapun berdasarkan data BP Batam saat ini terdapat sekitar 80 perusahaan galangan kapal yang beroperasi di Batam berasal dari berbagai negara.
"Kami melihat potensi Batam sebagai target market syariah. Tahun ini Presiden memperkuat maritim dan di sini banyak galangan kapal maka kami banyak produk syariah yang lebih menguntungkan untuk menggarap sektor itu," paparnya di Batam, akhir pekan ini.
PemataBank Syariah sendiri menawarkan produk yang menggunakan sistem Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) yang dianggap sangat cocok untuk pembiayaan usaha galangan kapal.
Praktek Ijarah Muntahiyah Bittamlik menyerupai leasing, dengan sewa menyewa yang diakhiri jual beli. Achmad mengatakan, nasabah tidak akan keberatan dengan aset, angsuran dimasukan sebagai biaya. Produk ini diyakini unik dan cocok untuk kepemilikan kapal.
Selain pembiayaan sektor galangan kapal, PermataBank Syariah juga mengincar pasar tabungan haji di Batam yang bisa menopang dana pihak ketiga (DPK).
Achmad menjelaskan, DPK dari tabungan haji tercatat mengalami kenaikan paling tinggi. Saat ini, tercatat ada 500 nasabah baru PermataBank setiap harinya sejak diluncurkan pada Mei lalu. Hingga saat ini tercatat sekitar 20.000 nasabah tabungan haji dengan total Rp440 miliar.
Kepala Kantor PermataBank Cabang Batam dan Tanjungpinang Sulong mengungkapkan, pihaknya akan berupaya menyalurkan pembiayaan untuk sektor perkapalan, seperti ekspedisi dan galangan kapal melalui produk syariah.
"Kami akan lebih menjual IMBT ke galangan kapal," kata dia.
Kantor cabang Syariah di Batam juga ditargetkan mampu menyalurkan pembiayaan hingga Rp100 miliar pada tahun pertama dengan menyasar pembiayaan UKM dan korporasi. Adapun total aset PermataBank Batam mencapai Rp2,7 triliun hingga kuartal III/2014.
Sebelumnya Senior Vice President Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, pertumbuhan industri galangan kapal di Batam selalu menunjukkan tren positif setiap tahunnya.
Bank Mandiri juga saat ini sudah menyiapkan plafon modal kerja sekitar Rp11 triliun untuk pembangunan kapal TNI AL.
Di Batam sendiri terdapat dua perusahaan galangan kapal yang dibiayai Bank Mandiri, yakni PT Palindo Marine dan PT Citra Shipyard. Dua perusahaan itu mendapatkan pinjaman modal kredit untuk pembuatan kapal yang diresmikan akhir September lalu.
"Pertumbuhan selalu ada karena kami mengikuti perkembangan bisnis yang terjadi. Prinsipinya kami akan terus mendukung," kata dia.
Direktur PermataBank Syariah Achmad K Permana mengatakan, banyaknya perusahaan galangan kapal di Batam menjadi sektor yang menarik bagi pihaknya untuk meningkatkan penyaluran kredit melalui produk syariah.
PermataBank Syariah sendiri mematok target dari unit syariah yang baru diresmikan di PermataBank Cabang Batam agar bisa berkontribusi menyumbang keuntungan sebesar 20% dari total keseluruhan unit syariah di Indonesia.
Adapun berdasarkan data BP Batam saat ini terdapat sekitar 80 perusahaan galangan kapal yang beroperasi di Batam berasal dari berbagai negara.
"Kami melihat potensi Batam sebagai target market syariah. Tahun ini Presiden memperkuat maritim dan di sini banyak galangan kapal maka kami banyak produk syariah yang lebih menguntungkan untuk menggarap sektor itu," paparnya di Batam, akhir pekan ini.
PemataBank Syariah sendiri menawarkan produk yang menggunakan sistem Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) yang dianggap sangat cocok untuk pembiayaan usaha galangan kapal.
Praktek Ijarah Muntahiyah Bittamlik menyerupai leasing, dengan sewa menyewa yang diakhiri jual beli. Achmad mengatakan, nasabah tidak akan keberatan dengan aset, angsuran dimasukan sebagai biaya. Produk ini diyakini unik dan cocok untuk kepemilikan kapal.
Selain pembiayaan sektor galangan kapal, PermataBank Syariah juga mengincar pasar tabungan haji di Batam yang bisa menopang dana pihak ketiga (DPK).
Achmad menjelaskan, DPK dari tabungan haji tercatat mengalami kenaikan paling tinggi. Saat ini, tercatat ada 500 nasabah baru PermataBank setiap harinya sejak diluncurkan pada Mei lalu. Hingga saat ini tercatat sekitar 20.000 nasabah tabungan haji dengan total Rp440 miliar.
Kepala Kantor PermataBank Cabang Batam dan Tanjungpinang Sulong mengungkapkan, pihaknya akan berupaya menyalurkan pembiayaan untuk sektor perkapalan, seperti ekspedisi dan galangan kapal melalui produk syariah.
"Kami akan lebih menjual IMBT ke galangan kapal," kata dia.
Kantor cabang Syariah di Batam juga ditargetkan mampu menyalurkan pembiayaan hingga Rp100 miliar pada tahun pertama dengan menyasar pembiayaan UKM dan korporasi. Adapun total aset PermataBank Batam mencapai Rp2,7 triliun hingga kuartal III/2014.
Sebelumnya Senior Vice President Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, pertumbuhan industri galangan kapal di Batam selalu menunjukkan tren positif setiap tahunnya.
Bank Mandiri juga saat ini sudah menyiapkan plafon modal kerja sekitar Rp11 triliun untuk pembangunan kapal TNI AL.
Di Batam sendiri terdapat dua perusahaan galangan kapal yang dibiayai Bank Mandiri, yakni PT Palindo Marine dan PT Citra Shipyard. Dua perusahaan itu mendapatkan pinjaman modal kredit untuk pembuatan kapal yang diresmikan akhir September lalu.
"Pertumbuhan selalu ada karena kami mengikuti perkembangan bisnis yang terjadi. Prinsipinya kami akan terus mendukung," kata dia.
(rna)