Inflasi Jabar Oktober 0,32%
A
A
A
BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) mencatat laju inflasi di wilayah tersebut pada Oktober 2014 sebesar 0,32%, atau lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,47%.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, antara lain makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,57%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,81%, kelompok sandang 0,20%, kelompok kesehatan 0,35%, kelompok pendidikan 0,04%.
"Adapun yang mengalami deflasi antara lain bahan makanan sebesar 0,12%, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03%," ungkap Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf kepada wartawan di Bandung, Senin (3/11/2014).
Dia mengatakan, inflasi didapat dari indeks harga konsumen (IHK) di tujuh kota di Jabar. Antara lain Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Depok.
Dari ketujuh kota tersebut, inflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,50%, dan inflasi terendah di Kota Bandung sebesar 0,14%.
"Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebesar 0,81%," sebutnya.
Adapun subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi antara lain bahan bakar, penerangan dan air. Sementara komoditi yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi yakni tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga.
Adapun, laju inflasi secara year to date sebesar 3,67% dan laju inflasi secara yoy selama dua belas bulan terakhir dari Oktober 2013 sampai Oktober 2013 tercatat sebesar 4,04%.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, antara lain makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,57%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,81%, kelompok sandang 0,20%, kelompok kesehatan 0,35%, kelompok pendidikan 0,04%.
"Adapun yang mengalami deflasi antara lain bahan makanan sebesar 0,12%, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03%," ungkap Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf kepada wartawan di Bandung, Senin (3/11/2014).
Dia mengatakan, inflasi didapat dari indeks harga konsumen (IHK) di tujuh kota di Jabar. Antara lain Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Depok.
Dari ketujuh kota tersebut, inflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,50%, dan inflasi terendah di Kota Bandung sebesar 0,14%.
"Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebesar 0,81%," sebutnya.
Adapun subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi antara lain bahan bakar, penerangan dan air. Sementara komoditi yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi yakni tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga.
Adapun, laju inflasi secara year to date sebesar 3,67% dan laju inflasi secara yoy selama dua belas bulan terakhir dari Oktober 2013 sampai Oktober 2013 tercatat sebesar 4,04%.
(izz)