Kadin Berharap Menteri Susi Mempermudah Pengusaha
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, pihaknya menginginkan pemerintah di bidang kalautan dan perikanan memberikan kemudahan kepada para pengusaha.
Terlebih lagi, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) saat ini adalah seorang mantan pengusaha sukses di bidang perikanan yang diharapkan mampu membawa iklim positif bagi pelaku usaha.
"Untuk ibu Susi Pudjiastuti (Menteri KKP) kalau saya sih gampang, adanya potensi bisnis baru itu diperluas, kemudian adanya kemudahan-kemudahan baik di birokrasi ataupun administrasi dalam berusaha itu dipermudah," ujar Yugi di Menara Kadin Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Yugi mengatakan, bisnis di bidang perikanan dan kelautan memang memiliki risiko bisnis yang tinggi. Sehingga tidak bisa sembarangan dalam hal prosedur dan hukum yang nantinya dapat merugikan pengusaha.
"Jadi itu harus dikawal dengan peraturan yang pro bisnis. Agar kitanya sebagai pengusaha juga tenang dalam sektor payung hukum," jelas Yugi.
Selain itu, sektor tersebut, non performing loan-nya juga tinggi, bahkan agak tinggi jika dibandingkan dengan sektor yang lain. Sehingga harus diberi kemudahan insentif bunga bank atau kemudahan-kemudahan yang lain.
Terlebih lagi, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) saat ini adalah seorang mantan pengusaha sukses di bidang perikanan yang diharapkan mampu membawa iklim positif bagi pelaku usaha.
"Untuk ibu Susi Pudjiastuti (Menteri KKP) kalau saya sih gampang, adanya potensi bisnis baru itu diperluas, kemudian adanya kemudahan-kemudahan baik di birokrasi ataupun administrasi dalam berusaha itu dipermudah," ujar Yugi di Menara Kadin Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Yugi mengatakan, bisnis di bidang perikanan dan kelautan memang memiliki risiko bisnis yang tinggi. Sehingga tidak bisa sembarangan dalam hal prosedur dan hukum yang nantinya dapat merugikan pengusaha.
"Jadi itu harus dikawal dengan peraturan yang pro bisnis. Agar kitanya sebagai pengusaha juga tenang dalam sektor payung hukum," jelas Yugi.
Selain itu, sektor tersebut, non performing loan-nya juga tinggi, bahkan agak tinggi jika dibandingkan dengan sektor yang lain. Sehingga harus diberi kemudahan insentif bunga bank atau kemudahan-kemudahan yang lain.
(gpr)