Harga Cabai di Palembang Meroket
A
A
A
PALEMBANG - Harga sayuran terutama cabai di pasaran Palembang mulai merangkak naik pada pekan pertama bulan ini.
Diketahui, kenaikan harga cabai disebabkan pasokan dari sejumlah sentra produksi di beberapa daerah berkurang akibat musim kemarau.
Jika di pekan sebelumnya cabai dijual seharga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kg. Saat ini, pedagang mematok hingga Rp60 ribu sampai Rp75 ribu per kg.
Tingginya harga cabai tersebut, pedagang pun menahan untuk tidak menjual banyak karena cemas barang tidak laku dijual.
Salah satu pedagang Pasar Cinde Palembang, Sofiah mengaku baru berani menyediakan cabai hari ini lantaran tingginya harga.
Di kiosnya, untuk cabai merah dan cabai hijau dia jual seharga Rp75 ribu per kg dari sebelumnya Rp35 ribu per kg.
"Saya baru jual lagi hari ini, kebetulan cabainya banyak yang segar dan bagus. Tiga hari kemarin stop dulu karena takut tidak ada yang beli, sebab barang bisa busuk dan saya tidak mau rugi," katanya, Selasa (4/11/2014).
Pasokan cabainya, sebut Sofiah, diambil dari Pasar Induk Jakabaring. Dia menyediakan modal Rp65 ribu untuk 1-1,5 kg cabai. "Beruntung, hari ini sudah ada yang beli. Kebanyakan beli seperempat kilogram," ungkapnya.
Pedagang di Pasar Cinde lainnya, Ali menyebutkan, harga naik ini dimungkinkan karena ketersediaannya sedikit di agen pemasok. Dia sendiri mengambil stok cabai dari Pasar Induk Jakabaring dan diketahui komoditi dari Jawa berkurang.
"Mungkin musim kemarau ini banyak gagal panen. Ini saja cabai lokal, dari Curup, Pagaralam. Barangnya sedikit jadi kami hargai Rp60 ribu per kg," sebut Ali.
Naiknya harga cabai berimbas pada penjualan cabai giling. Di toko Hikmah Fajar Pasar Cinde misalnya, harga cabai giling yang biasanya hanya Rp8.000 per ons sekarang dijual seharga Rp10.000 per ons.
"Harganya mulai naik di awal pekan ini karena bahannya sudah naik lebih dulu. Tapi, pembeli tetap ada, tidak berkurang," ujar pegawai Hikmah Fajar yang enggan disebutkan nama.
Diketahui, kenaikan harga cabai disebabkan pasokan dari sejumlah sentra produksi di beberapa daerah berkurang akibat musim kemarau.
Jika di pekan sebelumnya cabai dijual seharga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kg. Saat ini, pedagang mematok hingga Rp60 ribu sampai Rp75 ribu per kg.
Tingginya harga cabai tersebut, pedagang pun menahan untuk tidak menjual banyak karena cemas barang tidak laku dijual.
Salah satu pedagang Pasar Cinde Palembang, Sofiah mengaku baru berani menyediakan cabai hari ini lantaran tingginya harga.
Di kiosnya, untuk cabai merah dan cabai hijau dia jual seharga Rp75 ribu per kg dari sebelumnya Rp35 ribu per kg.
"Saya baru jual lagi hari ini, kebetulan cabainya banyak yang segar dan bagus. Tiga hari kemarin stop dulu karena takut tidak ada yang beli, sebab barang bisa busuk dan saya tidak mau rugi," katanya, Selasa (4/11/2014).
Pasokan cabainya, sebut Sofiah, diambil dari Pasar Induk Jakabaring. Dia menyediakan modal Rp65 ribu untuk 1-1,5 kg cabai. "Beruntung, hari ini sudah ada yang beli. Kebanyakan beli seperempat kilogram," ungkapnya.
Pedagang di Pasar Cinde lainnya, Ali menyebutkan, harga naik ini dimungkinkan karena ketersediaannya sedikit di agen pemasok. Dia sendiri mengambil stok cabai dari Pasar Induk Jakabaring dan diketahui komoditi dari Jawa berkurang.
"Mungkin musim kemarau ini banyak gagal panen. Ini saja cabai lokal, dari Curup, Pagaralam. Barangnya sedikit jadi kami hargai Rp60 ribu per kg," sebut Ali.
Naiknya harga cabai berimbas pada penjualan cabai giling. Di toko Hikmah Fajar Pasar Cinde misalnya, harga cabai giling yang biasanya hanya Rp8.000 per ons sekarang dijual seharga Rp10.000 per ons.
"Harganya mulai naik di awal pekan ini karena bahannya sudah naik lebih dulu. Tapi, pembeli tetap ada, tidak berkurang," ujar pegawai Hikmah Fajar yang enggan disebutkan nama.
(izz)