Harga Emas Global Menguat Tipis

Rabu, 05 November 2014 - 09:44 WIB
Harga Emas Global Menguat...
Harga Emas Global Menguat Tipis
A A A
SINGAPURA - Emas global menguat tipis di atas level terendah sejak 2010 karena investor mempertimbangkan kesehatan ekonomi global di tengah tanda-tanda logam mulia menuju kondisi jenuh jual (oversold).

Emas untuk pengiriman segera diperdagangkan pada USD1.168,68 per ons pada pukul 09.05 pagi di Singapura dari sebelumnya di harga USD1.168,39. Emas sempat merosot ke USD1.161,35 pada 31 Oktober, terendah sejak Juli 2010.

Sementara ekspor Amerika Serikat (AS) pada September merosot dari rekor sebelumnya, sehingga memicu kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global dapat menghambat pertumbuhan ekonomi AS. Kondisi ini menyebabkan USD menurun dari level tertinggi 5 tahun.

Para pejabat Federal Reserve prihatin bahwa ekonomi AS kemungkinan berada pada risiko perlambatan karena imbas lesunya pasar luar negeri. Komisi Eropa kemarin memangkas proyeksi pertumbuhan menjelang penetapan kebijakan Bank Sentral Eropa, besok.

"Emas memiliki status ganda, baik sebagai mata uang maupun komoditas. Sebagai komoditas, emas sensitif terhadap pergerakan komoditas lainnya, terutama minyak," kata analis HSBC Securities (USA) Inc James Steel seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (4/11/2014).

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 2% kemarin ke USD77,19 per barel, penutupan terendah sejak Oktober 2011. Sementara emas di Comex New York untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada USD1.168,10 per ons dari sebelumnya USD1.167,70.

Adapun kepemilikan logam mulia di SPDR Gold Trust merosot ke posisi terendah enam tahun. Kepemilikan aset di SPDR Gold Trust turun 0,3% kemarin menjadi 738,8 metrik ton, terendah sejak September 2008.

Sementara perak untuk pengiriman segera diperdagangkan pada USD16,01 per ons dari sebelumnya USD16,0324. Sedangkan platinum turun sebanyak 0,5% menjadi USD1.219,56 per ons, terendah sejak 6 Oktober dan Paladium berada di USD785 per ons dari USD786,13.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0734 seconds (0.1#10.140)