Kawasan Penyangga Potensial untuk Bisnis Ritel
A
A
A
TAK sekedar berkembang di sektor residensial ataupun mal, kawasan penyangga Jakarta seperti Serpong dan Bekasi juga memiliki potensi untuk dijadikan lahan bisnis ritel.
Bisnis ritel juga kerap menjadi salah satu permainan investasi yang menjanjikan dalam sektor properti. Menurut Senior Associate Director Retail Services, Steve Subadi J. Sudijanto, prospek bisnis ritel di kawasan penyangga Jakarta seperti Serpong dan Bekasi itu sangat bagus. “Sebab, dalam mengembangkan bisnis ritel kan harus ada komponen atau faktor pendukung yaitu statistik penduduk besar, kawasannya berkembang atau bertumbuh, serta akses yang memadai,” ujarnya.
Terlebih, kawasan Serpong dan Bekasi itu menempel dengan Jakarta, aktivitas bisnis cukup bagus, dan bisa dilihat akses kedua kawasan tersebut sudah tersedia jalan tol. “Jadi, keduanya sama-sama memiliki potensi pasar serupa,” lanjutnya. Dia menambahkan, suku bunga di pasar ritel cenderung stabil, sehingga mampu semakin mendongkrak pertumbuhan ritel yang ada.
Direktur Gapura Prima Group Rudy Margono mengatakan, kawasan Serpong memang kawasan yang bagus dan strategis untuk dijadikan lahan bisnis tidak terkecuali untuk bisnis ritel. Apalagi, kawasan ini juga dimainkan oleh para pengembang-pengembang nasional besar seperti Gapura Prima Group, Sinar Mas Land, hingga Paramount Serpong dalam pembuatan Underpass Gading Serpong akhir 2014. “Nah , nantinya akan semakin membuka celah baru bisnis ritel di kawasan tersebut,” lanjutnya.
Mengingat Serpong merupakan kawasan yang apik dalam pertumbuhan bisnis ritel, PT Gunung Sewu Kencana melalui anak perusahaannya, PT Emporium Indonesia, mencoba peruntungannya dengan membuka ritel grosir bernama Save Max. Berada tepat di area Great Western Serpong Tangerang yang dikelola oleh Gapura Prima Group, Save Max hadir menjadi tempat pusat berbelanja grosir dalam memenuhi kebutuhan.
Di atas lahan sekitar 8.000 meter persegi, perusahaan lokal ini menghadirkan beberapa pelengkapan atau peralatan office , hotel, residensial dan yang lainnya. “Memang, fokus pembelinya adalah perkantoran, hotel, hingga residensial yang memang ingin beli banyak barang dan juga lengkap dalam satu tempat,” kata CEO dan Presiden Direktur Save Max Ritel Grosir PT Gunung Sewu Kencana Anastasios Dafereras.
Bisnis ritel pun makin ramai, mengingat persaingan pasar ritel di kawasan Serpong juga sangat besar dan bahkan terdapat beberapa pemain yang sudah hadir lebih dulu lewat pemain asing. Namun, pria yang akrab disapa Tasos ini optimistis bisnis ritel grosir punya tempat tersendiri di kawasan Serpong.
“Karena, setiap bisnis ritel grosir itu memiliki segmennya masing-masing,” ungkapnya.
Rehdian khartika
Bisnis ritel juga kerap menjadi salah satu permainan investasi yang menjanjikan dalam sektor properti. Menurut Senior Associate Director Retail Services, Steve Subadi J. Sudijanto, prospek bisnis ritel di kawasan penyangga Jakarta seperti Serpong dan Bekasi itu sangat bagus. “Sebab, dalam mengembangkan bisnis ritel kan harus ada komponen atau faktor pendukung yaitu statistik penduduk besar, kawasannya berkembang atau bertumbuh, serta akses yang memadai,” ujarnya.
Terlebih, kawasan Serpong dan Bekasi itu menempel dengan Jakarta, aktivitas bisnis cukup bagus, dan bisa dilihat akses kedua kawasan tersebut sudah tersedia jalan tol. “Jadi, keduanya sama-sama memiliki potensi pasar serupa,” lanjutnya. Dia menambahkan, suku bunga di pasar ritel cenderung stabil, sehingga mampu semakin mendongkrak pertumbuhan ritel yang ada.
Direktur Gapura Prima Group Rudy Margono mengatakan, kawasan Serpong memang kawasan yang bagus dan strategis untuk dijadikan lahan bisnis tidak terkecuali untuk bisnis ritel. Apalagi, kawasan ini juga dimainkan oleh para pengembang-pengembang nasional besar seperti Gapura Prima Group, Sinar Mas Land, hingga Paramount Serpong dalam pembuatan Underpass Gading Serpong akhir 2014. “Nah , nantinya akan semakin membuka celah baru bisnis ritel di kawasan tersebut,” lanjutnya.
Mengingat Serpong merupakan kawasan yang apik dalam pertumbuhan bisnis ritel, PT Gunung Sewu Kencana melalui anak perusahaannya, PT Emporium Indonesia, mencoba peruntungannya dengan membuka ritel grosir bernama Save Max. Berada tepat di area Great Western Serpong Tangerang yang dikelola oleh Gapura Prima Group, Save Max hadir menjadi tempat pusat berbelanja grosir dalam memenuhi kebutuhan.
Di atas lahan sekitar 8.000 meter persegi, perusahaan lokal ini menghadirkan beberapa pelengkapan atau peralatan office , hotel, residensial dan yang lainnya. “Memang, fokus pembelinya adalah perkantoran, hotel, hingga residensial yang memang ingin beli banyak barang dan juga lengkap dalam satu tempat,” kata CEO dan Presiden Direktur Save Max Ritel Grosir PT Gunung Sewu Kencana Anastasios Dafereras.
Bisnis ritel pun makin ramai, mengingat persaingan pasar ritel di kawasan Serpong juga sangat besar dan bahkan terdapat beberapa pemain yang sudah hadir lebih dulu lewat pemain asing. Namun, pria yang akrab disapa Tasos ini optimistis bisnis ritel grosir punya tempat tersendiri di kawasan Serpong.
“Karena, setiap bisnis ritel grosir itu memiliki segmennya masing-masing,” ungkapnya.
Rehdian khartika
(ars)