Sosiolog: Pengalihan Subsidi BBM Harus Tepat Sasaran
A
A
A
DEPOK - Sosiolog Perkotaan Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri mengatakan, alokasi pengalihan subsidi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) harus tepat sasaran.
"Kalau saya melihat begini, keadilan itu baik, keadilan sosial harus dibangun. Kenaikan harga BBM baik sepanjang alokasi subsidi diberikan kepada orang-orang tak mampu," tegas Mantan Rektor UI ini di Kampus UI, Depok, kemarin.
Gumilar menambahkan, selama ini subsidi BBM diberikan kepada masyarakat mampu kelas menengah ke atas. Semestinya, subsidi dialokasikan pada pendidikan gratis, kesehatan, infrastruktur, bantuan tunai, dan modal usaha masyarakat tak mampu.
"Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) langkah tepat. Tapi, harus dievaluasi sistemnya agar tepat sasaran dan berdaya guna, setiap sen uang yang dibayarkan minyak berguna ke hal lain," tegasnya.
Dia mengatakan, tentu ada hal pentiing di mana setiap kenaikan harga BBM akan ada kenaikan imbas terhadap harga dan inflasi.
Gumilar juga meminta agar masalah tersebut mampu diatasi pemerintah agar nasib masyarakat miskin tak makin terhimpit.
"Pemerintah harus lakukan langkah-langkah, ongkos angkot naik, harga beras, biaya kebutuhan hidup, sabun dan lauk pauk, kalau tidak maka yang miskin makin miskin. Inflasi dan harga-harga harus diantisipasi agar stabil," pungkasnya.
"Kalau saya melihat begini, keadilan itu baik, keadilan sosial harus dibangun. Kenaikan harga BBM baik sepanjang alokasi subsidi diberikan kepada orang-orang tak mampu," tegas Mantan Rektor UI ini di Kampus UI, Depok, kemarin.
Gumilar menambahkan, selama ini subsidi BBM diberikan kepada masyarakat mampu kelas menengah ke atas. Semestinya, subsidi dialokasikan pada pendidikan gratis, kesehatan, infrastruktur, bantuan tunai, dan modal usaha masyarakat tak mampu.
"Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) langkah tepat. Tapi, harus dievaluasi sistemnya agar tepat sasaran dan berdaya guna, setiap sen uang yang dibayarkan minyak berguna ke hal lain," tegasnya.
Dia mengatakan, tentu ada hal pentiing di mana setiap kenaikan harga BBM akan ada kenaikan imbas terhadap harga dan inflasi.
Gumilar juga meminta agar masalah tersebut mampu diatasi pemerintah agar nasib masyarakat miskin tak makin terhimpit.
"Pemerintah harus lakukan langkah-langkah, ongkos angkot naik, harga beras, biaya kebutuhan hidup, sabun dan lauk pauk, kalau tidak maka yang miskin makin miskin. Inflasi dan harga-harga harus diantisipasi agar stabil," pungkasnya.
(izz)