Ikan Hias di Depok Tembus Pasar Amerika dan Eropa
A
A
A
DEPOK - Depok menjadi salah satu sentra budidaya ikan hias di Indonesia. Bahkan, ikan hasil budidaya Depok telah diekspor ke sejumlah negara, seperti Singapura, Amerika, dan Eropa.
Jenis ikan andalan yang berhasil dibudidaya dan diternakkan oleh Balai Litbang Budidaya Ikan Hias di Pancoran Mas, Depok adalah Neon Tetra, Menfish, serta Redglobe. Total produksi mencapai 77 juta ekor per tahun.
Kepala Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tri Heru Priadi mengatakan, ikan hias dari Indonesia diminati para pembeli asal benua Eropa, Amerika, dan Asia.
Jika dikelola dengan serius, produksi ikan bakal menjadi sumber pendapatan negara dan memperkuat sektor ekonomi.
"Agar bisa memenuhi permintaan dari luar, stabilitas produksi ikan hias harus dijaga. Caranya dengan pelestarian, budidaya, dan menjaga identitas ikan yang jadi ciri Indonesia," katanya saat acara pameran ikan hias di Balai Budidaya Ikan Hias, Depok, Kamis (6/11/2014).
Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, maka harus dilakukan produksi secara besar-besaran. Caranya menggandeng sejumlah daerah yaitu Belitung Timur, Jambi, Banyuasin, Raja Ampat, dan Katingan.
Ikan hias yang dibudidayakan bisa dari air laut ataupun tawar. "Kami mengerahkan masyarakat dan daerah produsen ikan hias untuk bisa menjaga produksi ikan hias yang menjadi andalan Indonesia," ungkapnya.
Tri mengklaim, produksi ikan hias Indonesia berada di peringkat ketiga dunia. Dan ikan hias yang paling diminati berasal dari Indonesia Timur.
Menurut dia, dengan banyaknya permintaan ikan hias ke luar negeri berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pendapatan per kapita mencapai Rp50 juta.
"Ini sangat menjanjikan. Kawasan Indonesia Timur sudah cukup lama menjadi sentra produksi ikan hias. Banyak petani ikan di kawasan itu yang mampu membudiayakan ikan hias dan bisa memenuhi permintaan nasional," terangnya.
Prospek budidaya ikan hias sangat potensial. Dan harus dikelola secara benar mulai dari budidaya hingga proses ekspornya.
"Dengan program ini kita bisa kasih tahu ke masyarakat kalau ikan hias ini prospek, kita jadi enggak perlu bergantung pada tenaga profesional asing," ujar Tri.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Abdul Haris menambahkan, Depok mampu memberi kontribusi besar di sektor budidaya dan bisnis ikan hias.
Pihaknya, mengaku kerap memberikan pelatihan kepada pembudidaya termasuk soal ilmu pemasarannya.
"Dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat, kami siap menjadikan Depok sebagai sentral poin. Bisnis ikan hias ini sangat prospektif," kata Haris.
Jenis ikan andalan yang berhasil dibudidaya dan diternakkan oleh Balai Litbang Budidaya Ikan Hias di Pancoran Mas, Depok adalah Neon Tetra, Menfish, serta Redglobe. Total produksi mencapai 77 juta ekor per tahun.
Kepala Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tri Heru Priadi mengatakan, ikan hias dari Indonesia diminati para pembeli asal benua Eropa, Amerika, dan Asia.
Jika dikelola dengan serius, produksi ikan bakal menjadi sumber pendapatan negara dan memperkuat sektor ekonomi.
"Agar bisa memenuhi permintaan dari luar, stabilitas produksi ikan hias harus dijaga. Caranya dengan pelestarian, budidaya, dan menjaga identitas ikan yang jadi ciri Indonesia," katanya saat acara pameran ikan hias di Balai Budidaya Ikan Hias, Depok, Kamis (6/11/2014).
Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, maka harus dilakukan produksi secara besar-besaran. Caranya menggandeng sejumlah daerah yaitu Belitung Timur, Jambi, Banyuasin, Raja Ampat, dan Katingan.
Ikan hias yang dibudidayakan bisa dari air laut ataupun tawar. "Kami mengerahkan masyarakat dan daerah produsen ikan hias untuk bisa menjaga produksi ikan hias yang menjadi andalan Indonesia," ungkapnya.
Tri mengklaim, produksi ikan hias Indonesia berada di peringkat ketiga dunia. Dan ikan hias yang paling diminati berasal dari Indonesia Timur.
Menurut dia, dengan banyaknya permintaan ikan hias ke luar negeri berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pendapatan per kapita mencapai Rp50 juta.
"Ini sangat menjanjikan. Kawasan Indonesia Timur sudah cukup lama menjadi sentra produksi ikan hias. Banyak petani ikan di kawasan itu yang mampu membudiayakan ikan hias dan bisa memenuhi permintaan nasional," terangnya.
Prospek budidaya ikan hias sangat potensial. Dan harus dikelola secara benar mulai dari budidaya hingga proses ekspornya.
"Dengan program ini kita bisa kasih tahu ke masyarakat kalau ikan hias ini prospek, kita jadi enggak perlu bergantung pada tenaga profesional asing," ujar Tri.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Abdul Haris menambahkan, Depok mampu memberi kontribusi besar di sektor budidaya dan bisnis ikan hias.
Pihaknya, mengaku kerap memberikan pelatihan kepada pembudidaya termasuk soal ilmu pemasarannya.
"Dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat, kami siap menjadikan Depok sebagai sentral poin. Bisnis ikan hias ini sangat prospektif," kata Haris.
(izz)