UMKM Palembang Belum Akrab Promosi Online

Selasa, 11 November 2014 - 01:17 WIB
UMKM Palembang Belum...
UMKM Palembang Belum Akrab Promosi Online
A A A
PALEMBANG - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Palembang dinilai masih minim dalam pemahaman promosi produk melalui media internet. Padahal hal ini cukup penting dalam memperkuat bisnis, terutama jelang era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

“Karena itu, kami dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Palembang bekerja sama dengan STMIK MDP memperbanyak pelatihan IT terhadap pelaku UMKM. Seperti yang dilaksanakan hari ini,” jelas Kabid Pembinaan Koperasi Henriette Emmawati dalam acara pembukaan pelatihan kerja teknologi informasi bagi UMKM di STMIK MDP Rajawali, Senin (11/10/2014).

Henriette mengatakan, program pelatihan kerja IT yang digelar 10-11 November 2014 ini diharapkan dapat mempersiapkan daya saing UMKM dalam memasuki implementasi MEA 2015. Dengan begitu, IT yang dikuasai dapat menjadi fasilitas promosi produk unggulan setiap UMKM.

“Pesertanya sebanyak 80 UMKM dari 16 kecamatan. Mereka bergerak di semua sektor usaha, seperti kuliner ikan salai atau pempek. Selanjutnya nanti mereka bisa memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk memasarkan produknya lebih luas,” ujar dia.

Pihaknya mencatat, total UMKM di Palembang per Oktober 2014 sudah sebanyak 31.794 unit usaha yang menyerap 127.859 tenaga kerja. Diakuinya, pertumbuhan UMKM ini cukup lamban dengan angka 4-5% pertahun. Rata-rata UMKM binaan Disperindag menjalankan usaha di bidang makanan.

“Pertumbuhannya tetap ada tapi tidak seiring dengan pertumbuhan pemahaman atas kebermanfaatan internet. Di program ini kami bekerja sama dengan pihak terkait seperti STMIK MDP ataupun koperasi di setiap kecamatan,” terang Henriette.

Ketua STMIK MDP Rusbandi mengatakan, pihaknya sebelumnya memang menerima sharing dari Pemkot Palembang terkait kendala promosi pelaku UMKM selama ini. Kebutuhan pemasaran melalui internet dirasa perlu dalam era teknologi saat ini.

Karenanya pihaknya menyiapkan ruang khusus bagi UMKM dan 16 instruktur yang melibatkan dosen serta mahasiswa untuk memberikan pelatihan teknis.

“Sebenarnya banyak metode pemasaran kreatif dengan internet yang bisa digunakan, tidak harus selalu dengan jejaring sosial. Di sinilah, tim akan mengajarkan membuat website sederhana, etika berkirim email, dan hal teknis lainnya bagi UMKM,” ucapnya.

Rusbandi menilai, perkembangan promosi melalui media internet saat ini sudah sangat positif terbukti dari bertumbuhnya online shop di masyarakat. Hal ini pun sudah didukung Pemkot dengan bertambahnya titik hotspot yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, pengelola Jees Jana Collection Kertapati, Maptuka mengatakan, dia dan keluarga selama ini memasarkan produk kerajinan kain jumputan melalui toko di Pasar 16 dan Pasaraya Hero. Beberapa jejaring sosial juga digunakan seperlunya untuk memasarkan produk seperti lewat facebook dan blackberry messanger.

“Pelatihan seperti ini kami harap bisa perluas konsumen lebih besar, kalau perlu sampai ke luar negeri,” tuturnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1230 seconds (0.1#10.140)