Ini Cerita Susi saat Diminta Jadi Menteri
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti dalam dialognya hari ini, bercerita soal dirinya yang diminta menjadi bos di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dia mengakui, meskipun lama di sektor penerbangan, namun tetap mengamati sektor kelautan karena sebelumnya berkecimpung di sektor kelautan nelayan.
Susi bercerita, semua berawal dari niatnya untuk melakukan kegiatan demonstrasi di Bandara Halim Perdanakusuma. Dan dia menyampaikan izin ke istana negara agar diizinkan dan diamankan ketika aksi tersebut dilakukan.
"Tiba-tiba satu sore, saat saya mau izin ke istana untuk minta pengamanan saat demo, saya malah disuruh cari, siapa yang mau jadi bos kelautan? Saya telepon teman-teman saya, tapi enggak ada yang mau," ujar Susi di kantor KKP, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Namun, Susi tidak menyerah mencari kepala yang akan ditugaskan mengisi pengganti menteri KP. Sampai pada akhirnya, dia menyerah mencari karena tidak ada yang mau menjadi bos KKP.
"Nah terus saya dibilang pak Jokowi, 'Nek kowe wae dadi bemper piye? (Kalau kamu saja yang jadi 'bemper' gimana?). Kemudian saya mikir, saya tanya ke Presiden, dan semua tim. Saya minta masukan. Mereka setuju kalau saya terima pekerjaan ini, menjalankan visi misinya Presiden," cerita dia.
Wanita asal Pangandaran itu mengemukakan, bahwa menteri memang tidak punya visi misi. Presiden lah yang membuat, kemudian kementerian yang menjalankan tanpa harus di intervensi.
"Saya enggak mau diintervensi. Kalau itu terjadi, saya balik kanan, pulang kampung. Kalau mau saya kerja, serahkan kepada saya. Saya akan bekerja dengan maksimal benahi laut kita," tandas bos Susi Air ini.
Dia mengakui, meskipun lama di sektor penerbangan, namun tetap mengamati sektor kelautan karena sebelumnya berkecimpung di sektor kelautan nelayan.
Susi bercerita, semua berawal dari niatnya untuk melakukan kegiatan demonstrasi di Bandara Halim Perdanakusuma. Dan dia menyampaikan izin ke istana negara agar diizinkan dan diamankan ketika aksi tersebut dilakukan.
"Tiba-tiba satu sore, saat saya mau izin ke istana untuk minta pengamanan saat demo, saya malah disuruh cari, siapa yang mau jadi bos kelautan? Saya telepon teman-teman saya, tapi enggak ada yang mau," ujar Susi di kantor KKP, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Namun, Susi tidak menyerah mencari kepala yang akan ditugaskan mengisi pengganti menteri KP. Sampai pada akhirnya, dia menyerah mencari karena tidak ada yang mau menjadi bos KKP.
"Nah terus saya dibilang pak Jokowi, 'Nek kowe wae dadi bemper piye? (Kalau kamu saja yang jadi 'bemper' gimana?). Kemudian saya mikir, saya tanya ke Presiden, dan semua tim. Saya minta masukan. Mereka setuju kalau saya terima pekerjaan ini, menjalankan visi misinya Presiden," cerita dia.
Wanita asal Pangandaran itu mengemukakan, bahwa menteri memang tidak punya visi misi. Presiden lah yang membuat, kemudian kementerian yang menjalankan tanpa harus di intervensi.
"Saya enggak mau diintervensi. Kalau itu terjadi, saya balik kanan, pulang kampung. Kalau mau saya kerja, serahkan kepada saya. Saya akan bekerja dengan maksimal benahi laut kita," tandas bos Susi Air ini.
(izz)