OJK Incar Kelas Menengah Jadi Investor Pasar Modal

Rabu, 12 November 2014 - 17:22 WIB
OJK Incar Kelas Menengah Jadi Investor Pasar Modal
OJK Incar Kelas Menengah Jadi Investor Pasar Modal
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengincar masyarakat kelas menengah Indonesia untuk menjadi investor di sektor jasa keuangan, khususnya pasar modal.

OJK menilai, masyarakat kelas menengah sering diidentifikasi sebagai consumer-state people, atau kelompok masyarakat yang lebih konsumtif dalam pemenuhan gaya hidupnya, termasuk pilihan investasinya.

"Mereka memiliki demand cukup besar akan kebutuhan berinvestasi, namun di sisi lain mereka masih memiliki pengetahuan minim mengenai bagaimana berinvestasi di sektor jasa keuangan, khususnya di pasar modal," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam rilisnya, Rabu (12/11/2014).

Sebagian besar masyarakat kelas menengah masih memiliki pandangan konvensional dalam menginvestasikan kelebihan dananya. Yaitu melalui tabungan di bank.

Minimnya jumlah masyarakat kelas menengah berinvestasi di pasar modal Indonesia juga terefleksi dari masih kecilnya jumlah investor yang tercatat di pasar modal, dibanding jumlah masyarakat kelas menengah.

Studi Bank Dunia (2012) menyebutkan, masyarakat kelas menengah di Indonesia pada 2012 mencapai 56,5% dari total 237 juta penduduk.

Jika pada 2003 jumlah masyarakat yang masuk dalam kategori kelas menengah mencapai 81 juta jiwa, pada 2012 jumlahnya berkembang menjadi 134 juta jiwa atau tumbuh 65% dalam waktu sembilan tahun.

Sementara, dalam lingkup yang lebih kecil, kelompok pelajar dan mahasiswa juga merupakan calon investor potensial. Karena, mereka diharapkan akan menjadi bagian dari kelompok masyarakat kelas menengah baru.

Melihat kenyataan tingkat literasi mereka terhadap pasar modal Indonesia yang masih sangat kecil, OJK harus membekali mereka dengan pengetahuan mengenai keuangan, khususnya pasar modal sejak dini.

Maka, budaya menabung dan berinvestasi akan menjadi kebiasaan yang terus melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal, OJK akan menerapkan strategi dengan terus melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai industri jasa keuangan kepada masyarakat.

"Masyarakat perlu diinformasikan pentingnya berinvestasi, dalam rangka menjamin kehidupan yang lebih baik di masa depan," imbuh dia.

Muliaman mengatakan, upaya edukasi dan sosialisasi perlu dibarengi dengan upaya pendalaman pasar melalui perluasan variasi produk yang ditawarkan di pasar modal Indonesia.

Tentunya, baik produk pasar modal konvensional maupun produk pasar modal syariah, dan meningkatkan kemudahan akses atas produk-produk pasar modal.

"Ini menjadi penting, supaya masyarakat memiliki banyak alternatif pilihan investasi menarik dan akses mudah dijangkau," pungkas dia.

(Baca: Genta Diharapkan Dongkrak Jumlah Investor Pasar Modal)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5483 seconds (0.1#10.140)