MNC Finance Bidik Pembiayaan Rp2,3 T

Sabtu, 15 November 2014 - 12:21 WIB
MNC Finance Bidik Pembiayaan Rp2,3 T
MNC Finance Bidik Pembiayaan Rp2,3 T
A A A
JAKARTA - PT MNC Finance menargetkan nilai pembiayaan tahun depan tumbuh 50% atau mencapai Rp2,3 triliun. Target tersebut optimistis tercapai dengan sinergi bersama unit bisnis MNC Group.

Presiden Direktur MNC Finance Suhendra Lie mengatakan, demi memenuhi target tersebut, perseroan membutuhkan pendanaan hingga Rp2 triliun di tahun depan. Sumber pendanaan akan diperkuat dari perbankan dan penerbitan surat utang yang diperkirakan mencapai Rp500 miliar. Diharapkan, penerbitan surat utang dapat dilakukan pada kuartal II/2015 dengan menggunakan buku Desember.

“Pendanaan sekarang masih dari perbankan, namun tahun depan kita coba 30% dari obligasi atau MTN (medium term note). Tidak terlalu besar nilainya karena kondisi pasar masih lesu. Kami akan rating dulu untuk mendapatkan sambutan pasar,” ujar Suhendra di sela rapat kerja nasional MNC Finance kemarin di Jakarta.

Selain itu, induk usaha perseroan juga siap menyuntikkan modal sebesar Rp200 miliar sehingga akan meningkatkan nilai aset menjadi Rp2,2 triliun. Diharapkan, penguatan aset dapat menopang ekspansi pembiayaan di tahun depan. Suhendra optimistis dapat menggenjot penyaluran pembiayaan dengan diimbangi perluasan layanan produk.

MNC Finance juga akan tetap fokus pada bisnis yang menyasar segmen kendaraan bermotor bekas dan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk rumah tinggal bekas. Sehingga, komposisi pembiayaan nantinya menjadi 75% untuk segmen mobil, 15% KPR, dan sisanya untuk alat berat.

“Kami akan tambah bisnis baru seperti memperbesar porsi KPR. Dan, juga mencoba menambah layanan kredit mobil baru dengan menggandeng MNC Bank sehingga lebih bagus nantinya,” jelas Suhendra. Suhendra mengatakan, pembiayaan alat berat juga tetap memiliki potensi yang menjanjikan.

Di segmen alat berat MNC Finance akan menyasar sektor hutan tanam industri (HTI), perkebunan, dan konstruksi untuk pembangunan jalan tol. Tidak hanya itu, perseroan juga akan mencoba masuk ke pembiayaan mesin. “Segmen alat berat tetap akan kami layani dengan selektif dan mendukung ekspansi bisnis grup,” ujarnya.

Menurutnya, sinergi dengan grup disiapkan dalam produk bundling bersama empat unit bisnis yakni MNC Insurance, MNC Life, MNC Asset Management, dan MNC Sky (Indovision). Dia mencontohkan, akan ada paket menarik bagi nasabah yang melakukan kredit tiga tahun, maka bisa berlangganan Indovison selama setahun.

Tidak hanya itu, produk bundling juga menawarkan nasabah untuk mendapatkan bonus produk reksa dana. “Untuk asuransi jiwa, kamijuga siapkan produk yang dapat mengcover kredit apabila nasabah meninggal. Kami kerja sama dengan empat unit bisnis untuk memperbanyak bundling,” ujarnya.

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) dalam sambutannya mengatakan, bisnis keuangan di MNC Group semakin lengkap dan masing-masing memiliki spesialisasi. “Kita harus berikan layanan yang lengkap dan full service. Dan, MNCFinance sebaiknya fokus dalam bidang konsumer ritel yang pasarnya sangat luas,” ujar HT.

Pada kesempatan tersebut, HT juga menyoroti rendahnya penetrasi masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal. Menurutnya, jumlah pemegang rekening saham di pasar modal domestik saat ini diperkirakan hanya sekitar 400.000, bahkan pemegang rekening yang aktif jauh di bawah itu.

Padahal, secara makro di Indonesia memiliki pendapatan USD3.400 per kapita per tahun. Hal ini menunjukkan adanya ketidakselarasan yang berujung pada kesenjangan. “Yang tinggi itu tinggi sekali, yang rendah itu lebih dari 50%. Masyarakat kita yang memiliki pendapatan per kapitanya USD1.000 atau yang di bawah USD1.000 per tahun itu lebih dari 50%,” paparnya.

Hafid fuad/Arsy ani
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6318 seconds (0.1#10.140)