Bursa Dirut Pertamina dalam Genggaman JK-Soemarno Inc

Sabtu, 15 November 2014 - 16:42 WIB
Bursa Dirut Pertamina dalam Genggaman JK-Soemarno Inc
Bursa Dirut Pertamina dalam Genggaman JK-Soemarno Inc
A A A
JAKARTA - Selain membicarakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, patut diwaspadai adalah masalah pengisian Direktur Utama Pertamina.

Direktur Global Future Institute (GFI) Hendrajit menduga ada dorongan sekelompok orang untuk menempatkan kroninya di puncak posisi strategis perusahaan hilir migas ini.

Hendrajit menjelaskan, bursa calon Dirut Pertamina ini akan dimainkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)-Soemarno Connection dengan motif menguasai lahan hilir migas tersebut.

Indikasinya, kata Hendrajit, menguatnya manuver Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kelompok kepentingan Ari Soemarno cs di Pertamina, maka merekrut dan memilih Direktur Utama Pertamina dari luar Pertamina bisa dibaca sebagai upaya mengabaikan kompetensi dan pengalaman panjangnya dalam penguasaan lingkup migas dalam lingkup strategis maupun teknis profesional bidang migas.

"Motif mereka yakni mengondisikan Pertamina untuk masuk dalam skema privatisasi yang dirancang oleh para pihak yang menganut haluan paham neoliberal dalam perekonomian nasional kita," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, bursa calon Direktur Utama Pertamina nampaknya mengerucut pada dua nama. Dan keduanya dari kalangan eksternal Pertamina untuk menjalankan setting privatisasi Pertamina.

"Dua nama itu, yakni Rinaldi Firmansyah direkomendasikan oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan kawan-kawan. Sedangkan Widhyawan Prawiraatmadja atas rekomendasi dari Menteri ESDM Sudirman Said. Sedangkan Ahmad Faisal diplot untuk posisi komisaris. Ketiga orang tersebut semuanya merupakan Ari Soemarno Connection," katanya.

Hendrajit menambahkan, menelisik skenario Menteri Negara BUMN Rini Sumarno, nampaknya agenda privatisasi Pertamina akan menjadi prioritas dalam rangka meliberalisasikan sektor hilir dan untuk itu mendukung skema ini akan menjadi tugas pokok Dirut Pertamina baru.

"Inilah skema Menteri BUMN yang perlu diwaspadai karena besar kemungkinan muara dari skema ini adalah agar korporasi-korporasi asing bisa masuk ke Pertamina," ungkapnya.

Tak pelak, manuver Rini Sumarno tidak bisa dilepaskan dari tali-temali yang mengaitkan kepentingan bersama antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kroni bisnis migas Ari Sumarno.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8985 seconds (0.1#10.140)