Jadi Menteri, Jonan Bisa Langsung Telepon Presiden
A
A
A
SIAPA yang tidak kenal Ignasius Jonan? Pria asal Jawa Timur yang dulunya Direktur Utama PT KAI, kini menjadi Menteri Perhubungan (Menhub) era kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karena kepiawaiannya membereskan berbagai masalah di PT KAI, Jonan 'naik pangkat' menjadi Menhub saat ini.
Menurutnya, selama menjadi menteri tidak ubahnya saat dia menjadi Dirut PT KAI terdahulu. Dia tetap berangkat pagi, dan pulang setelah semua pekerjaan dirasa beres.
Selain itu, dia mengakui juga memiliki beberapa otoritas. "Selama saya jadi menteri, itu punya otoritas ya, bisa bebas telepon menteri lain, kalau ada masalah dengan kementerian tersebut, bisa telepon langsung Presiden, atau Wakil Presiden," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (16/11/2014).
Namun, itu semua bersinergi dengan kerja cepat dia yang memang patut diacungi jempol. Jonan mengakui, tak akan memperlambat perizinan bila memang persyaratannya sudah dilakoni dengan baik oleh suatu perusahaan yang akan meminta izin darinya.
"Ya, kalau pagi saya terima surat sebelum jam 12 siang, saya pasti tanda tangani. 200-400 surat saya tandatangani, hari itu juga keluar, kalau suratnya datang sore, besoknya keluar kalau persyaratannya lengkap. Yang pasti, kalau saya punya otoritas, saya akan push. Kalau kami punya regulasinya kami akan push," ujarnya.
Di ranah kehidupan pribadi pun, Jonan merasakan otoritasnya sebagai seorang menteri. Seperti dikawal foraider setiap ke kantor, dan dikenal banyak orang.
"Yang paling enak itu kalau saya kondangan, itu pasti didahulukan salaman, terus makannya ya juga duluan," kata dia dengan tersenyum.
Karena kepiawaiannya membereskan berbagai masalah di PT KAI, Jonan 'naik pangkat' menjadi Menhub saat ini.
Menurutnya, selama menjadi menteri tidak ubahnya saat dia menjadi Dirut PT KAI terdahulu. Dia tetap berangkat pagi, dan pulang setelah semua pekerjaan dirasa beres.
Selain itu, dia mengakui juga memiliki beberapa otoritas. "Selama saya jadi menteri, itu punya otoritas ya, bisa bebas telepon menteri lain, kalau ada masalah dengan kementerian tersebut, bisa telepon langsung Presiden, atau Wakil Presiden," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (16/11/2014).
Namun, itu semua bersinergi dengan kerja cepat dia yang memang patut diacungi jempol. Jonan mengakui, tak akan memperlambat perizinan bila memang persyaratannya sudah dilakoni dengan baik oleh suatu perusahaan yang akan meminta izin darinya.
"Ya, kalau pagi saya terima surat sebelum jam 12 siang, saya pasti tanda tangani. 200-400 surat saya tandatangani, hari itu juga keluar, kalau suratnya datang sore, besoknya keluar kalau persyaratannya lengkap. Yang pasti, kalau saya punya otoritas, saya akan push. Kalau kami punya regulasinya kami akan push," ujarnya.
Di ranah kehidupan pribadi pun, Jonan merasakan otoritasnya sebagai seorang menteri. Seperti dikawal foraider setiap ke kantor, dan dikenal banyak orang.
"Yang paling enak itu kalau saya kondangan, itu pasti didahulukan salaman, terus makannya ya juga duluan," kata dia dengan tersenyum.
(izz)