Harga Komoditas Sudah Merangkak Naik

Selasa, 18 November 2014 - 20:09 WIB
Harga Komoditas Sudah Merangkak Naik
Harga Komoditas Sudah Merangkak Naik
A A A
BANTUL - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dari pemerintah pusat ternyata langsung berdampak pada kenaikan sejumlah komoditas di pasar tradisional. Meski belum semuanya mengalami kenaikan, tetapi ada pedagang yang mulai menaikkan harga setelah mengaku terpengaruh kenaikan BBM bersubsidi.

Munawir, 36, pedagang ikan di pasar Bantul mengatakan, sebenarnya hari Selasa (18/11) belum ada kenaikan dari pemasok, namun hari itu juga ia mendapatkan kabar dari pemasok ikan di Semarang kalau akan ada kenaikan harga ikan yang dipasok ke dirinya. Rata-rata, para pemasok ikan akan menaikkan harga Rp2.000 sampai Rp5.000 setiap kilonya.

“Tadi sudah ada rasan-rasan akan naik. Soalnya sebagian besar ikan di Bantul kan dipasok dari Semarang, jika BBM naik otomatis ongkos kirimnya juga naik,” tutur laki-laki yang akrab dipanggil Awing ini, Selasa (18/11/2014).

Saat ini, Awing mengaku masih menjual ikan dengan harga yang sama dengan sebelumnya karena pasokan untuk hari kemarin belum datang. Untuk cumi ia bisa menjual Rp50.000 sampai Rp55.000, ikan tuna sebesar Rp26.000-Rp28.000, ikan kembung Rp25.000-Rp28.000. Namun hari Rabu (19/11) ini, ia memastikan harga dagangangnya akan ia naikkan.

Dari pantuan KORAN SINDO YOGYA di pasar ini, sejumlah komoditas lain tercatat harganya stabil tinggi. Harga beras IR 64 sudah mencapai Rp8.600 perkilo, telur Rp16.500, minyak goreng putih Rp13.500, minyak goreng merah Rp9.800 perliter dan gula pasir sebesar Rp9.000 perkilonya.

“Sebelum BBM naik harganya sudah pada naik. Ini pasti naik lagi,” tutur Rubiyati, pedagang sembako di pasar Bantul.

Pedagang sayuran, Pujiyati mengaku sudah ada harga yang lebih tinggi dibanding sebelum ada kenaikan BBM. Harga cabai rawit hijau Rp42.000 sebelumnya Rp38.000, merah Rp28.000 sebelumnya Rp26.000, cabai merah keriting Rp32.000 dan cabai merah besar Rp48.000. Bawang merah sudah mencapai angka Rp15.000 padahal sebelumnya Rp8.000.

Sebenarnya, harga komoditas sudah mengalami kenaikan sebelum harga BBM bersubsidi mengalami perubahan harga. Dipastikan nanti sesudah ada kenaikan, harga komoditas akan mengalami lonjakan karena sebagian besar didatangkan dari luar daerah. “Kalau bensin mahal otomatis harganya naik,” tuturnya.

Dari pantauan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul yang dilakukan Selasa (18/11) di pasar Bantul sudah ada kenaikan harga sejumlah komoditas.

Cabai rawit merah sudah menunjukkan kenaikan usai harga BBM berubah menjadi Rp50.000 perkilo padahal sehari sebelumnya hanya Rp45.000, tomat dari Rp5.000 menjadi Rp7.000, bawang merah dari Rp13.000 naik menjadi Rp16.000, bawang merah dari Rp13.000 menjadi Rp14.000.

Di pasar Imogiri, Disperindagkop mencatat ada kenaikan cabai dari Rp50.000 mencapai Rp55.000, tomat dari Rp6.000 menjadi Rp6.500, bawang merah dari Rp16.000 menjadi Rp17.000. Harga telur Rp17.500, daging ayam Rp25.000, daging sapi Rp100.000 dan gula pasir naik dari Rp9.400 menjadi Rp9.500.

“Kami akan terus melakukan pemantauan,” ujar Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Bantul, Agus Suharja.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9698 seconds (0.1#10.140)