DPR: Kepala SKK Migas Harus Bersih dari Kepentingan
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian mengungkapkan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) yang baru Amien Sunaryadi diharapkan dapat bersih dari lingkaran kepentingan sejumlah elit.
"Jadi kombinasi itu sangat diperlukan oleh Kepala SKK Migas yang baru, harus menjauhkan dari kepentingan pribadi dia dan juga lingkaran-lingkaran dia. Jadi objektif," ucap Ramson kepada Sindonews, di Gedung DPR RI, Rabu (19/11/2014).
Politisi Partai Gerindra ini menuturkan, Amien harus tegas dan memiliki solusi kongkrit atas penurunan lifting minyak yang dari 1,2 juta barel per hari, menjadi 800 ribu barel per hari.
Menurutnya, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini haruslah memiliki kemampuan manajerial, dengan mengefektifkan lembaganya untuk meningkatkan target lifting minyak Indonesia.
"Yang diperlukan kepala SKK Migas adalah kapasitas manajerial dan ketegasan. Harus bisa mengefektifkan lembaga itu, sehingga ada peningkatan lifting minyak. Kalau tidak ada peningkatan, berarti enggak efektif. Hanya sekadar nakut-nakutin doang, percuma. Jadi harus kombinasi," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengangkat Amien Sunaryadi sebagai Kepala SKK Migas menggantikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas Johanes Wijanarko. Jokowi juga memberhentikan Rudi Rubiandini secara permanen.
(Baca: Kepala SKK Migas Baru Diisi Mantan Pimpinan KPK)
"Jadi kombinasi itu sangat diperlukan oleh Kepala SKK Migas yang baru, harus menjauhkan dari kepentingan pribadi dia dan juga lingkaran-lingkaran dia. Jadi objektif," ucap Ramson kepada Sindonews, di Gedung DPR RI, Rabu (19/11/2014).
Politisi Partai Gerindra ini menuturkan, Amien harus tegas dan memiliki solusi kongkrit atas penurunan lifting minyak yang dari 1,2 juta barel per hari, menjadi 800 ribu barel per hari.
Menurutnya, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini haruslah memiliki kemampuan manajerial, dengan mengefektifkan lembaganya untuk meningkatkan target lifting minyak Indonesia.
"Yang diperlukan kepala SKK Migas adalah kapasitas manajerial dan ketegasan. Harus bisa mengefektifkan lembaga itu, sehingga ada peningkatan lifting minyak. Kalau tidak ada peningkatan, berarti enggak efektif. Hanya sekadar nakut-nakutin doang, percuma. Jadi harus kombinasi," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengangkat Amien Sunaryadi sebagai Kepala SKK Migas menggantikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas Johanes Wijanarko. Jokowi juga memberhentikan Rudi Rubiandini secara permanen.
(Baca: Kepala SKK Migas Baru Diisi Mantan Pimpinan KPK)
(gpr)