Tunggakan Pelanggan PLN di Sumsel Capai Rp153 M
A
A
A
PALEMBANG - PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB) melaporkan hingga pertengahan November 2014, jumlah tunggakan pelanggan PLN mencapai 50% dari total pendapatan atau sekitar Rp153 miliar.
Dari total besaran tunggakan tersebut didominasi pelanggan dari Palembang mencapai 30% dari total tunggakan.
“Saat ini jumlah pelanggan di WS2JB mencapai 2,4juta dengan nominal tunggakan mencapai Rp153 miliar. Namun, untuk jumlah pelanggan yang menunggak masih dalam proses pendataan," kata Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN WS2JB, Lilik Hendro Purnomo di Gedung PLN WS2JB, Minggu (23/11/2014).
"Kami optimistis angka tunggakan hingga tutup buku dapat diminimalisir sesuai target ditetapkan sebesar Rp40 miliar,” lanjutnya.
Menurut Lilik, tahun ini pihaknya ditarget mampu merealisasikan pendapatan dengan agregat Rp400 miliar.
Sebagai langkah menekan besarnya nominal tunggakan tersebut, pihaknya telah melayangkan surat peringatan kepada pelanggan. Bagi pelanggan yang menunggak satu bulan diberi peringatan. Jika tunggakan memasuki dua bulan, maka pihaknya turun ke lapangan untuk melakukan pemutusan sementara.
“Untuk melakukan pemutusan sementara ini kerap mendapat perlawanan dari pelanggan. Makanya kami mengajak pelanggan untuk berani jujur melaksanakan kewajibannya membayar tagihan rekening listrik,” terangnya.
Dia mengklaim pihaknya sudah bersikap jujur menginformasikan kepada masyarakat ketika ada pemadaman listrik termasuk penyebab dari pemadaman listrik itu sendiri. Pelanggan pun diminta jujur menyelesaikan tagihan pemakaian rekening listrik.
Dari total besaran tunggakan tersebut didominasi pelanggan dari Palembang mencapai 30% dari total tunggakan.
“Saat ini jumlah pelanggan di WS2JB mencapai 2,4juta dengan nominal tunggakan mencapai Rp153 miliar. Namun, untuk jumlah pelanggan yang menunggak masih dalam proses pendataan," kata Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN WS2JB, Lilik Hendro Purnomo di Gedung PLN WS2JB, Minggu (23/11/2014).
"Kami optimistis angka tunggakan hingga tutup buku dapat diminimalisir sesuai target ditetapkan sebesar Rp40 miliar,” lanjutnya.
Menurut Lilik, tahun ini pihaknya ditarget mampu merealisasikan pendapatan dengan agregat Rp400 miliar.
Sebagai langkah menekan besarnya nominal tunggakan tersebut, pihaknya telah melayangkan surat peringatan kepada pelanggan. Bagi pelanggan yang menunggak satu bulan diberi peringatan. Jika tunggakan memasuki dua bulan, maka pihaknya turun ke lapangan untuk melakukan pemutusan sementara.
“Untuk melakukan pemutusan sementara ini kerap mendapat perlawanan dari pelanggan. Makanya kami mengajak pelanggan untuk berani jujur melaksanakan kewajibannya membayar tagihan rekening listrik,” terangnya.
Dia mengklaim pihaknya sudah bersikap jujur menginformasikan kepada masyarakat ketika ada pemadaman listrik termasuk penyebab dari pemadaman listrik itu sendiri. Pelanggan pun diminta jujur menyelesaikan tagihan pemakaian rekening listrik.
(dmd)