Pertamina Akan Lakukan Kajian Data di Blok Mahakam

Selasa, 25 November 2014 - 18:06 WIB
Pertamina Akan Lakukan...
Pertamina Akan Lakukan Kajian Data di Blok Mahakam
A A A
JAKARTA - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, pekan ini Pertamina akan melakukan kajian data di Blok Mahakam Kalimantan Timur bersama Total E&P Indonesie.

Total E&P Indonesie, lanjutnya, akan memperlihatkan datanya kepada tim dari Pertamina. "Jadi minggu ini baru mulai data room ke Total. Kita melihat data-datanya yang masuk," ujar Ali, Selasa (25/11/2014).

Ali mengatakan, target kajian data ini ditargetkan segera mungkin akan selesai. Menurut Ali, tidak sembarang bisa melihat data Blok Mahakam kecuali yang bersangkutan seperti Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas). "Jadi minggu ini melihat datanya, targetnya segera mungkin," ujar Ali.

Hal itu dibenarkan Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimim. Naryanto mengatakan, setelah Pertamina mendapatkan prioritas mengelola Blok Mahakam, maka Pertamina akan mengecek langsung ke Kalimantan Timur.

Bahkan sebelumnya, Pertamina, SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM telah mendengarkan presentasi keberadaan cadangan migas Blok Mahakam. "Ditjen Migas dan SKK Migas hanya fasilitator saja lebih banyak mendengarkan presentasi Total dan pertanyaan yang diajukan Pertamina," kata dia.

Sebagai tindak lanjut dari presentasi tersebut, lanjut Naryanto, direncanakan pihak-pihak terkait akan berkunjung ke Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk melihat langsung data cadangan sekaligus turun ke lapangan.

Menurut Naryanto, dari presentasi yang dilakukan Total, seharusnya Pertamina dapat menjadi mayoritas di Blok Mahakam karena potensi blok itu cukup menjanjikan secara ekonomi. "Kalau saya sebagai pebisnis, mestinya saya bisa (menguasai saham) 70 hingga 80 persen," kata Naryanto.

Mengenai kemungkinan Pertamina untuk menguasai 100% saham, menurut Naryanto, dirinya tidak terlalu yakin karena investasi yang dibutuhkan sangat besar.

Meski demikian, Pemerintah masih menunggu Pertamina menyampaikan proposal dalam pengelolaan Blok Mahakam, dengan didukung data yang kuat mengenai kemampuannya. "Maksimal waktunya tiga bulan dari pekan lalu," imbuh Naryanto.

Seperti diketahui, pemerintah akan segera menyerahkan kepemilikan saham mayoritas kepada PT Pertamina (persero). Adapun Total E&P Indonesie telah menguasai Blok Mahakam selama 50 tahun.

Kontrak Blok Mahakam akan habis masa kontraknya pada 2017 mendatang. Selama ini, Pertamina dan badan usaha milik daerah (BUMD) hanya mendapat 30% hasil dari Blok Mahakam, sisanya masing-masing 35% dimiliki Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation Ltd.

Adapun Blok Mahakam masih mengandung gas sekitar 1.765 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan kondensat 60.000 barel per hari (bph). Terkait biaya pengembangannya per tahun mencapai Rp25 triliun.

(Baca: Pertamina Siap Kirim Proposal Pengelolaan Blok Mahakam)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)