Properti Hotel Kian Booming

Rabu, 26 November 2014 - 11:20 WIB
Properti Hotel Kian Booming
Properti Hotel Kian Booming
A A A
Pesatnya perkembangan bisnis dan perkantoran di kawasan penyangga Ibu Kota membuat pengembang mulai melirik pembangunan hotel bisnis baru untuk mengakomodasi kebutuhan pengusaha tersebut. Dengan letak yang strategis dan fasilitas memadai, hotel jenis ini lantas banyak diminati.

Seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan merata, serta keamanan yang relatif kondusif, negara kita semakin dilirik sebagai pusat perekonomian dan perdagangan dunia.

Tak heran, banyak pebisnis yang berani menggelontorkan dananya untuk berinvestasi di sejumlah sektor baik perdagangan maupun jasa. Kawasan penyangga Jakarta seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi kini semakin dilirik para investor yang dibuktikan dengan makin maraknya pembangunan kantor dan pusat bisnis di daerah ini.

Tak heran kebutuhan hotel dan tempat penginapan, termasuk juga permintaan layanan MICE (meeting, incentive, convention and exhibition ) juga semakin meningkat. Alasan itulah yang melatarbelakangi pengembang properti PT Prioritas Land Indonesia (PLI) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding /MoU) dengan Accor, operator jaringan hotel terbesar di Indonesia dan Asia-Pasifik untuk mengembangkan hotel di Bekasi.

Pembangunan hotel tersebut akan dilakukan di lokasi Apartemen Indigo @Bekasi, Bekasi Barat di lahan seluas 1,3 hektare. Hotel yang akan dikelola oleh Accor Group, berbendera Ibis (sektor ekonomi) dan Mercure (sektor menengah) terletak hanya 1,7 kilometer dari pintu tol Bekasi Barat ini akan terdiri dari masingmasing 12 lantai dan berada di satu menara.

Presiden Direktur PT Prioritas Land Indonesia Marcellus Chandra mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang pesat di Bekasi memicu tingginya tingkat permintaan terhadap ruang hotel dan fasilitas akomodasi untuk keperluan bisnis termasuk meeting, incentives, convention and exhibition (MICE). “Diharapkan kehadiran hotel-hotel Accor di lokasi tersebut dapat memenuhi tingkat permintaan kamar hotel, yang jumlah okupansi pernah mencapai 85%, tertinggi di Jabodetabek,” katanya.

Menurut dia, saat ini terdapat sekitar 4.000 perusahaan yang beroperasi di daerah Bekasi, di mana jika terdapat tiga orang saja ekspatriat di masing-masing perusahaan tersebut, maka total jumlah ekspatriat berkisar 12.000 orang. Sementara itu, jumlah kamar hotel yang tersedia di Bekasi saat ini hanya mencapai sekitar 800 kamar.

“Artinya, bahwa jumlah kamar yang tersedia tidak seimbang dengan kebutuhan. Belum lagi jika ditambah jumlah, turis lokal maupun asing yang melakukan kunjungan atau ada juga pegawai yang melakukan perjalanan bisnis ke Bekasi. Hal ini tentu akan membuat kamar hotel akan menjadi rebutan di akhir pekan,” ujar Marcell.

Sementara itu, Chief Operating Officer Accor Malaysia-Indonesia-Singapore, Gerard Guillouet mengemukakan, pihaknya senang dapat menjalin kerja sama yang semakin kukuh dengan Prioritas Land Indonesia. “Mercure Bekasi Barat dan ibis Budget Bekasi Barat yang akan memperkaya Indigo @Bekasi milik Prioritas Land Indonesia merupakan pilihan yang tepat,” sebutnya.

Sebelumnya, PT PLI pada awal tahun ini meluncurkan apartemen empat menara dengan 33 lantai dan terdiri dari sekitar 300 unit. Namun karena melihat potensi perhotelan di wilayah satelit Jakarta ini sangat baik, mereka memutuskan untuk mengubah satu dari empat menara apartemen tersebut menjadi hotel. Sayangnya, mengenai berapa jumlah nilai investasi dari kerja sama kedua perusahaan ini, tidak disebutkan secara detail. Menurut catatan Coldwell Banker Indonesia, Bekasi merupakan wilayah dengan tingkat okupansi tertinggi di Jabodetabek untuk hotel berbintang.

“Kami harapkan kehadiran hotel-hotel Accor di lokasi ini dapat memenuhi tingkat permintaan kamar hotel di Bekasi,” tambah Marcell. Sebagai informasi, Accor saat ini mengoperasikan, lebih dari 1.700 hotel keluarga Ibis di seluruh dunia. Terdiri atas 1.012 hotel Ibis (18 di Indonesia), 252 hotel Ibis Styles (12 di Indonesia) dan 521 hotel Ibis budget (6 di Indonesia).

Di sisi lain, Amaris Pakuan, resmi beroperasi di bawah payung Santika Indonesia Hotels & Resort bersama Esta Corporations yang merupakan pemilik dari Amaris Hotel Gorontalo. Amaris Hotel Pakuan yang juga merupakan Amaris kedua di Kota Bogor ini berlokasi di Jalan Pakuan, Baranangsiang.

“Permintaan pasar untuk hotel budget seperti Amaris sangat tinggi di Kota Bogor. Amaris Hotel baru ini bukan pertama di Kota Bogor, melainkan ke dua. Kami melihat okupansi Amaris pertama sukses dengan capaian 80 %,” kata Guido Andiano, Corporate Director of Sales & Marketing, Santika Indonesia Hotel & Resort. Guido meyakini, Amaris Hotel Pakuan Bogor bakal mengulang kesuksesan mendulang market wisatawan backpacker . “Amaris Hotel merupakan hotel bugdet, segmentasinya memang untuk orang bepergian dalam waktu singkat dan tidak membawa banyak anggota keluarga,” terangnya.

Meski berlabel hotel budget (bintang dua), Amaris Hotel kini dipilih kalangan menengah atas karena layanan serba maksimal dan profesional. “Seharusnya hotel budget memang diperuntukkan untuk kalangan supervisor. Nyatanya para manajer pun kini memilih Amaris,” kata Guido.

Anton c/Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5223 seconds (0.1#10.140)